Sukses

Dinkes Kota Malang Tetap Pakai 2.500 Dosis Vaksin AstraZeneca Kedaluarsa

Dinas Kesehatan Kota Malang menyebut penggunaan vaksin kadaluarsa itu sudah sesuai rekomendasi Kemenkes dan ITAGI

Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang tetap akan menggunakan 2.500 dosis vaksin booster jenis AstraZeneca yang tanggal kadaluarsanya berakhir pada 28 Februari 2022. Seluruh vaksin itu bisa digunakan untuk 1 bulan ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, pemberian vaksin booster yang telah habis masa berlakunya itu merujuk rekomendasi dari Kementerian Kesehatan serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Karena ada rekomendasi itu, maka 2.500 dosis vaksin booster yang lewat tanggal kadaluarnya masih akan digunakan selama satu bulan ke depan,” kata Husnul di Malang, Senin, (7/2022).

Seluruh vaksin AstraZeneca itu masih tersimpan di lemari pendingin milik Dinas Kesehatan. Karena ada rekomendasi itu, maka segera didistribusikan ke puskesmas, rumah sakit, klinik kesehatan dan gerai vaksin untuk digunakan sebagai vaksin booster.

“Seluruh fasyankes itu bisa memberikan vaksin booster jenis AstraZeneca itu ke warga,” ucap Husnul.

Ia menambahkan, sejauh ini belum ada informasi mengenai kuota tambahan vaksin di Malang khususnya untuk booster. Biasanya dari Kemenkes turun ke Dinas Kesehatan Jawa Timur lalu didistribusikan ke kota dan kabupaten.

“Alur distribusinya biasanya seperti itu dan ini kami masih menunggu,” ucap Husnul.

2 dari 2 halaman

Capaian Vaksinasi di Malang

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, capaian vaksinasi di Malang untuk dosis ketiga terbilang masih sangat rendah. Data terakhir menunjukkan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga sampai awal pekan ini baru mencapai 19 persen.

Sedangkan vaksinasi untuk dosis pertama telah mencapai 115 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua telah mencapai 110 persen. Khusus vaksinasi untuk lansia dosis pertama sudah 69 persen, dosis kedua mencapai 67 persen dan dosis ketiga baru 8 persen.

“Ia, capian vaksinasi untuk dosis ketiga ini memang masih sedikit,” ujar Husnul Muarif.

Ia menyebut capaian ini jadi pekerjaan besar agar warga yang sudah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua mau mendapatkan dosis ketiga. Akses distribusi vaksin di layanan fasilitas kesehatan sendiri sudah dibuka luas.