Sukses

Banjir Bandang di Lawang Malang, 1 Meninggal dan 3 Desa Terdampak

Banjir membawa material lumpur dan kayu di Lawang Malang merupakan yang terbesar sejak puluhan tahun terakhir

Liputan6.com, Malang - Banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Lawang, Malang, pada Selasa petang lalu menyebabkan seorang warga meninggal karena hanyut terserer arus. Tiga desa di wilayah itu yakni Desa Srigading, Desa Sidoluhur dan Desa Lawang turut terdampak.

Korban meninggal bernama Saad, warga Sumberwuni, Kelurahan Kalirejo, Lawang, Malang. Sebelum musibah itu terjadi, korban bersama beberapa rekannya berada di dekat kandang peternakan tak jauh dari jembatan Desa Srigading.

Kapolsek Lawang, AKP Yatmo, mengatakan saat banjir bercampur material lumpur dan kayu menerjang, korban dan seorang rekannya terseret arus. Saad tak bisa menyelamatkan diri, sedangkan rekannya dibantu warga bisa lolos dari maut dan mengalami luka di tubuhnya.

“Korban meninggal karena hanyut satu orang itu. Rabu pagi tadi jenasahnya bisa ditemukan,” kata Yatmo, Rabu, 9 Maret 2022 di Malang.

Jenasah korban Saad ditemukan di aliran Pancar Air, Purwodadi, Pasuruan, pada Rabu pagi. Jenasahnya dibawa ke RS Saiful Anwar Malang untuk divisum pada siang harinya, setelah itu diantar ke rumah duka.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, tiga desa di Kecamatan Lawang yang terdampak bencana banjir dan longsor terjadi pada Selasa petang adalah Desa Sidoluhur, Desa Lawang dan Desa Srigadingdi.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan proses pembersihan material lumpur melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur. Sampai Rabu petang, penanganan pasca bencana telah 80 persen.

“Tim di lapangan terus membersihkan material sisa baik yang menutup jalan maupun yang memenuhi aliran sungai,” kata Sadono.

Material lumpur setebal 10-25 sentimeter yang sempat merendam puluhan rumah Desa Sidodadi telah dibersihkan. Termasuk akses jalan penghubung Desa Sidoluhur – Desa Srigading Lawang yang sempat putus total karena tertutup material longsor telah dibuka.

2 dari 2 halaman

Banjir dan Longsor

Banjir bandang membawa bambu, kayu dan material lumpur terjadi di Lawang, Malang, pada Selasa petang lalu. Sebelum peristiwa itu terjadi, hujan deras mengguyur wilayah Malang dan sekitarnya sejak siang hingga petang.

Tumpukan bambu dan kayu menyumbat aliran sungai membuat air bercampur lumpur meluber ke permukiman warga di tiga desa. Longsor yang terjadi di beberapa titik turut memperparah situasi saat itu. Sejumlah motor warga sempat hanyut terendam lumpur.

Pada Selasa malam itu pula, tak sedikit warga langsung gotong royong membersihkan lumpur yang memenuhi badan jalan, seperti di Desa Srigading. Bagi warga desa ini, peristiwa ini adalah yang terbesar sejak puluhan tahun silam.

“Seingat saya dua puluh tahun lalu pernah banjir, itu pun tanpa bercampur lumpur seperti sekarang ini,” kata Suryadi, warga Desa Srigading.