Sukses

3 Kecamatan di Jember Banjir, Kamar Santri Ikut Terendam

Ia menjelaskan pemantauan Tim Reaksi Cepat BPBD, muspika dan sukarelawan terkait bencana banjir di beberapa lokasi terdampak berangsur-angsur mulai surut.

Liputan6.com, Jember - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan lima lokasi di Jember diterjang banjir. Lokasi banjir tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sukowono, Semboro, dan Sumberbaru.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo menyatakan, lokasi banjir pertama di Ponpes Radhatul Ulum di Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono dengan jumlah santri yang terdampak sebanyak 150 orang dan 11 kamar santri putri terendam banjir.

"Selain kamar santri, banjir juga menggenangi satu ruang belajar, musala, dapur, dan tembok saluran air di ponpes itu jebol diterjang banjir," katanya.

Lokasi banjir kedua di Desa Pondok Joyo, Kecamatan Semboro dengan jumlah 18 rumah terendam (76 jiwa) dan satu mushala juga terendam banjir, kemudian lokasi ketiga di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 90 rumah.

"Lokasi keempat di Desa Sumberagung, Kecamatan Sumberbaru tercatat sebanyak 800 rumah terendam banjir dan hingga kini air masih menggenangi ratusan rumah tersebut," katanya.

Lokasi banjir terakhir di Desa Rowotengah, Kecamatan Sumberbaru, dengan total 45 rumah terendam, dua fasilitas umum, yakni SDN Rowotengah 01 dan satu mushala juga tergenang air, namun banjir sudah mulai berangsur surut.

"Total di lima lokasi tercatat 953 rumah dengan jumlah 3.102 jiwa, tiga mushala, satu sekolah, dan pesantren yang terdampak banjir di Jember," katanya.

Ia menjelaskan pemantauan Tim Reaksi Cepat BPBD, muspika dan sukarelawan terkait bencana banjir di beberapa lokasi terdampak berangsur-angsur mulai surut, namun ada sebagian wilayah yang masih tergenang air.

2 dari 2 halaman

Bagikan Sembako

"Kami sudah mendistribusikan bantuan logistik berupa paket sembako untuk mendirikan dapur mandiri di lokasi banjir pertama di Kecamatan Sukowono," katanya.

Selain banjir, lanjut dia, angin kencang juga melanda Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari yang menyebabkan pohon tumbang menimpa rumah hingga pemilik rumah Indah Budiwatip mengalami luka ringan di bagian kepala.

"Kami mengimbau masyarakat waspada cuaca ekstrem dengan potensi bencana banjir, angin kencang, dan tanah longsor, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesiagaan," pungkas Heru Widagdo.