Sukses

Gaduh Penyaluran Minyak Goreng Curah di Pasar Tradisional Kota Malang

Diskopindag akan mengevaluasi serta mengecek ke pasar guna memastikan tak ada kelangkaan stok dan penjualan telah sesuai harga yang ditentukan pemerintah.

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kota Malang mendistribusikan 6 ribu liter minyak goreng curah dengan harga eceran tetap (HET) ke pedagang bahan pokok di empat pasar tradisional. Kegaduhan pun terjadi lantaran pembagian dinilai tak merata serta tak tepat sasaran.

Penyaluran minyak goreng curah kerjasama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang dan PT Rajawali Nusindo, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Menyasar pedagang Pasar Bunulrejo, Sawojajar, Madyopuro dan Lesanpuro.

Di Pasar Bunulreo, mobil tangki bermuatan minyak curah itu tidak hanya diserbu para pedagang pasar saja. Tidak sedikit pula masyarakat umum yang datang berbondong – bondong ikut mengantre sambil membawa jerigen harus kecewa lantaran tak dilayani.

Analis Muda Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Eka Wulantari, mengatakan 6 ribu liter minyak curah itu disalurkan ke empat pasar tradisional masing – masing diberi kuota 1.500 liter. Dijual ke pedagang seharga Rp 14 ribu per liter atau Rp 15 ribu per kilogram.

"Ini untuk pedagang khususnya yang berjualan minyak goreng. Nanti harus dijual ke konsumen dengan selisih harga seribu rupiah saja," kata Eka di Malang, Kamis, 23 Maret 2022.

Ia menyebut sudah berkoordinasi dengan pengelola pasar dan paguyuban pedagang untuk pendataan pedagang yang berhak antre membeli. Agar penyalurannya tepat sasaran, termasuk penentuan kuota pembelian, menyesuaikan bedak atau toko pedagang di pasar.

"Kami tak melayani pembelian dari masyarakat umum, beli ke pedagang saja. Harapannya tak ada kelangkaan pasokan di pasar," ucapnya.

Eka menambahkan, setelah operasi minyak goreng curah ini Diskopindag akan mengevaluasi serta mengecek ke pasar. Guna memastikan tak ada kelangkaan stok dan penjualan telah sesuai harga yang ditentukan pemerintah.

2 dari 2 halaman

Pedagang Protes

Penyaluran minyak goreng curah itu tampak ada sedikit kekacauan. Ada beberapa pedagang sembako mengau tak kebagian pasokan. Ada pula pedagang non sembako ikut mengantri dan dilayani oleh petugas.

“Saya ikut antri beli, dipakai untuk jual gorengan. Tadi boleh dan dilayani kok,” kata Rere pedagang gorengan di Pasar Bunulrejo.

Menurutnya, sempat terjadi kelangkaan pasokan saat harga murah dan ketika harga kembali normal kini stok kembali berlimpah. Karena itu program distribusi minyak curah ini sangat membantu usahanya.

“Kemarin itu kan minyak sangat membingungkan kami. Dengan adanya penyaluran ini ya sangat membantu,” ujarnya.

Koordinator Pedagang Pasar Bunulrejo, Nanik, mengatakan ada sebanyak 250 pedagang di pasar namun tak semua kebagian minyak curah. Ia mengecek dari total 1.500 liter minyak curah, sekitar 950 liter didistribusikan ke pedagang yang mayoritas pemilik toko di pasar.

“Jangan cuma penjual di toko, seharusnya semua pedagang termasuk di bedak meskipun hanya sedikit. Saya minta keadilan,” ujar Nanik.

Ia mengaku mendengar informasi penyaluran minyak itu satu hari sebelumnya. Namun tak ia tak terlibat dalam pendataan pedagang yang akan mendapat barang pokok itu. Banyak pedagang sudah menyiapkan jerigen, namun tak kebagian.

“Tadi banyak warga umum ikut antri mau beli, saya jelaskan nanti beli ke pedagang saja. Malah pedagang banyak yang tak dapat,” ucapnya.