Eri Cahyadi Minta Ikatan Pelajar NU di Surabaya Jadi Agen Perubahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bisa menjadi agen perubahan di Kota Pahlawan.

"Para pemuda dan pemudi yang tergabung dalam IPNU dan IPPNU, mempunyai kontribusi dalam menciptakan pemimpin hebat dan perubahan di masa depan untuk bangsa Indonesia, khususnya Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memberikan sambutan di acara pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang IPNU dan IPPNU di Surabaya, Minggu (27/3/2022), dilansir dari Antara.

Acara pelantikan IPNU dan IPPNU tersebut selain dihadiri Wali Kota Eri Cahyadi, juga dihadiri Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya Kiyai Haji Ahmad Muhibbin Zuhri, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Timur M. Fakhrul Irfansyah, Pengurus Pusat PP IPPNU Nurul Hidayatul Ummah, Wakapolrestabes AKBP Hartoyo, Anggota DPRD Kota Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas dan lainnya.

Wali Kota Eri meminta para pengurus IPNU dan IPPNU Surabaya agar setelah dilantik ini bisa mewujudkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. "Tunjukkan semangatnya dan jangan sampai terombang ambing oleh kepentingan politik sesaat," ujarnya.

Menurut dia, dalam waktu dekat, Wali Kota Eri berencana mengumpulkan para pemuda yang tergabung dalam IPNU, IPPNU maupun dari Pemuda Muhammadiyah, untuk bergerak bersama pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di Kota Surabaya.

Menurut dia, Pemkot Surabaya tidak bisa berjalan sendiri dalam mengatasi kemiskinan dan masalah sosial lainnya.

"Karena kota dan negara ini bertumpu kepada para pemuda-pemuda seperti panjenengan (anda) semua ini. Karena itu saya berharap betul, para pemuda jangan sampai dibelokkan arahnya mengikuti kepentingan-kepentingan yang lain. Jadilah pemuda-pemuda yang bisa mengubah kota dan Negara melalui akhlakul karimah di masa mendatang, selamat mengemban tugas," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kabar mengejutkan datang dari Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dilaporkan Ustadz Firanda Andirja ditolak oleh NU saat diundang dalam tablig akbar dan silaturahmi dengan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.

2 dari 2 halaman

Peluang di Era Digital

Sementara itu, Ketua PCNU Surabaya Ahmad Muhibbin Zuhri menyampaikan, pelantikan anggota IPNU dan IPPNU kali ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk para pemuda dan pelajar NU ke depannya. Da berharap para pemuda IPNU dan IPPNU bisa turun dan hadir langsung membantu di tengah-tengah masyarakat.

Muhibbin juga tidak lupa mengingatkan para pengurus baru IPNU dan IPPNU untuk memanfaatkan peluang di era digital untuk kepentingan masyarakat. Menurut dia, dunia digital menjadi tantangan tersendiri bagi pengurus baru IPNU dan IPPNU.

"Ketika turun ke masyarakat juga harus menyesuaikan dengan era yang ada. Saya harap, para pengurus baru IPNU dan IPPNU bisa membawa perubahan besar bagi masa depan NU ke depanya," katanya.

Ikut Latihan Gabungan, Kapal Selam Rusia Berlabuh di Surabaya