Sukses

Surabaya Mulai PTM 100 Persen Hari Ini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, PTM 100 persen pada jenjang Paud, SD dan SMP akan digelar pada 28 Maret 2022 dengan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

Liputan6.com, Surabaya - Kota Surabaya akan mengawali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, seiring status Surabaya yang sudah masuk PPKM Level 1.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, PTM 100 persen pada jenjang Paud, SD dan SMP akan  digelar pada 28 Maret 2022 dengan wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Serta wajib mendapatkan persetujuan oleh orang tua atau wali murid.

“Bismillah kita akan menggelar PTM 100 persen pada hari Senin (28/3/2022) dan tentunya dengan persetujuan orang tua. Harapannya, anak didik kita bisa kembali berinteraksi dengan teman-teman sebayanya dan belajar saling bergotong-royong untuk menumbuhkan empati terhadap sesama,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu (27/3/2022).

Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menerangkan bahwa Kota Surabaya saat ini telah berada pada PPKM Level 1, serta berdasarkan Keputusan bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 05/KB/20221, Nomor 1347 tahun 2021, Nomor Hk.0 1.08/ Menkes /667/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019.

“Pertama, pembelajaran dilakukan setiap hari. Kedua, jumlah peserta didik 100 persen dari kapasitas ruang kelas. Ketiga, peserta didik yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus mendapatkan izin dari orang tua,” terang Yusuf.

2 dari 2 halaman

Hasil Kerja Keras

Keempat, lama belajar paling banyak enam jam pelajaran per hari dan kelima, satuan pendidikan memastikan setiap siswa mendapatkan pelayanan pembelajaran sesuai kondisi masing-masing.

“Berkat kerja keras dan gotong-royong semua pihak, PTM akan dilaksanakan 100 persen sesuai dengan SKB 4 Menteri. Semoga, kegiatan interaksi pembelajaran antara guru dan murid bisa kembali berjalan dengan maksimal, untuk menciptakan pemimpin hebat di kemudian hari,” ujarnya.