Liputan6.com, Surabaya - Bulan Ramadan memberi berkah bagi pengrajin rebana di Bojonegoro. Pesanan alat musik ini meningkat hingga 50 persen dibanding hari biasa, dengan omzet mencapai belasan juta rupiah
Muhlisin (30), salah seorang pengrajin rebana di Jalan Lisman, Desa Campurejo, Kecamatan kota Bojonegoro, mengaku bahwa di bulan Ramadan tahun ini pesanan alat musik islami itu meningkat drastis hingga 50 persen dibanding hari biasa.
"Jika di hari biasa jumlah pesanan hanya mencapai rata-rata 3 sampai 4 set perbulan, maka selama ramadan tahun ini jumlahnya sudah mencapai 8 set," ungkap Muhlisin, Selasa (5/4/2022).
Advertisement
Menurutnya, pihak yang memesan alat musik islami itu rata-rata dari kelompok hadrah atau lembaga-lembaga pendidikan islam, seperti madrasah ataupun pondok pesantren di Bojonegoro sendiri hingga dari luar daerah.
"Dari luar kota banyak sih, dari Tuban dan Cepu (Blora), tapi rata-rata ya dari dalam kota," terang Muhlisin.
Ramainya pesanan peralatan rebana ini, otomatis pastinya berdampak pada omzet pengrajin. Jika di hari-hari biasa rata-rata hanya mencapai Rp 9 juta sampai Rp 12 juta perbulan, maka pada bulan ramadan ini sudah mencapai kisaran Rp 21 juta sampai Rp 27 juta.
Harga Bervariasi
"Harganya bervariasi, mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 4 juta per setnya ada. Tergantung bahan dan kualitasnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Muhlisin tidak hanya melayani pesanan rebana baru di rumah produksinya, tetapi juga melayani servis atau perbaikan rebana lama yang sudah rusak, akan di set kembali agar suaranya lebih nyaring dan merdu.
"Untuk satu set pengerjaan maksimal 7 hari, minimal 5 hari kalau cuacanya mendukung," pungkasnya.
Advertisement