Sukses

Bupati Lumajang Pastikan Huntara-Huntap Semeru Siap Huni Sebelum Lebaran

Thoriq memastikan, huntap dan huntara bisa ditempati warga terdampak Semeru sebelum lebaran.

Liputan6.com, Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengungkapkan, sebanyak 1.781 dari 1.951 Hunian Tetap (huntap) dan Hunian Sementara (huntara) warga terdampak Gunung Semeru sudah selesai dibangun.

"Prinsipnya kira-kira soft launching akan dilakukan antara 20 sampai 24 April ini," ujar Thoriq, ditulis Senin (18/4/2022).

Dia memastikan, huntap dan huntara bisa ditempati warga terdampak Semeru sebelum lebaran.

Saat ini, lanjut Thoriq, masih dalam proses pembangunan dan pengerjaan berbagai faktor, mulai fasilitas umum (fasum), listrik, air, dan lainnya.

"Jadi, ini bukan soal rumahnya saja, tapi juga terkait pemasangan listrik, air, hingga fasum juga harus selesai semua sebelum ditempati. Yang jelas sebelum lebaran sudah bisa ditempati," ucap politisi PKB ini.

Thoriq menarget pembangunan 1.951 total huntap dan huntara itu rampung pada Mei mendatang.

Artinya, kata Thoriq, saat ini sudah selesai dibangun mencapai 1.781 rumah dan tersisa 170 rumah masih dalam proses pembangunan. "Hanya tinggal beberapa ratus rumah saja, dan kami target Mei sudah tuntas semua," ujarnya.

"Sementara untuk soft launchingnya, kami masih mencocokkan waktu dengan Bu Gubernur, untuk penerimaan rumah warga terdampak semeru masuk ke tempat relokasi," imbuh Thoriq. 

2 dari 2 halaman

Segera Serah Terima

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, saat ini baik huntara maupun hunian tetap (huntap) sudah terpasang aliran listrik.

"Sebelum Idul Fitri para pengungsi APG Gunung Semeru dapat segera menghuni huntara dan hunian tetap (huntap). Terlebih saat ini instalasi aliran listrik dan air sudah terpasang," katanya saat mengikuti kegiatan apel Bakti Pramuka Peduli Semeru Spesial Ramadhan di Lumajang, Rabu (6/4/2022), dilansir dari Antara.

Dengan begitu, lanjut dia, tidak lama lagi segera bisa dilakukan serah terima hunian kepada para penyintas dan mereka tinggal di lokasi baru yang telah dibangun secara gotong royong tersebut.

"Hunian sementara dan hunian tetap di Lumajang sangat lengkap, karena telah menghitung seluruh ekosistem ekonomi maupun ekosistem alamnya," tuturnya.