Sukses

Kecelakaan Rombongan Band Debu di Tol Probolinggo Diduga Karena Sopir Mengantuk

Rombongan grup band religi Debu mengendarai mobil Toyota Vellfire dengan nomor polisi L 1055 DL mengalami kecelakaan di kilometer 837.200/B Tol Pasuruan - Probolinggo

Liputan6.com, Probolinggo - Polres Probolinggo Kota menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan dua anggota grup band religi Debu di Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro), Senin (17/4/2022) dinihari.

"Petugas sudah olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan yang mengakibatkan dua WNA meninggal dan empat orang lainnya mengalami luka-luka. Dugaan sementara sopir mengantuk," kata Kanit Laka Satlantas Polres Probolinggo Kota Aiptu Eko Juli, Senin.

Rombongan grup band religi Debu mengendarai mobil Toyota Vellfire dengan nomor polisi L 1055 DL mengalami kecelakaan di kilometer 837.200/B Tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) pada Senin pukul 00.00 WIB.

Dua korban yang meninggal yakni Firdaus (31) warga Singapura dan Al Haddad Amal Sheikh Aidaros (30) warga Malaysia, keduanya merupakan pasangan suami istri.

Sedangkan yang mengalami luka berat, yakni Daood Abdullah Al Daood (35) yang tercatat sebagai warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan Umar (28) tercatat sebagai warga Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Korban yang mengalami luka ringan, yakni Jamilah Binti Abdul Kadir warga Malaysia dan sopir yang mengemudikan kendaraan tersebut Miarto tercatat sebagai warga Kota Surabaya.

"Semua korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo untuk mendapat perawatan bagi korban yang mengalami luka berat dan ringan," tuturnya.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Ia menjelaskan kronologis kejadiannya semula kendaraan Toyota Vellfire berjalan dari timur arah ke Pasuruan dilajur lambat Tol Paspro, diduga pengemudi mengantuk dan tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya sehingga menabrak kendaraan truk golongan III yang berjalan searah di depannya (meninggalkan TKP).

"Posisi terakhir kendaraan Vellfire melintang menutup lajur dan kondisinya rusak parah. Dugaan sopir mengantuk, namun saat kami minta keterangan yang bersangkutan membantah kalau mengantuk, semuanya masih kami selidiki," katanya.

Eko mengatakan semua korban yang mengalami luka berat dan ringan yang kini dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo rencananya dirujuk ke RSUD dr. Soetomo dan RS Graha Amerta Surabaya.