Liputan6.com, Lumajang - General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran mengungkapkan pihaknya menggelontorkan Rp 4,8 miliar untuk pembangunan jaringan listrik di Hunian Sementara (Huntara) Semeru, Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro.
Selain itu, PLN juga menyiapkan Rp 276,87 juta untuk sambungan listrik ke 250 rumah pelanggan.
Lasiran menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan agar nantinya saat hunian sementara di lokasi yang baru telah selesai digarap, sambungan listrik untuk 2000 huntara juga dapat segera dialirkan.
Advertisement
"Saat ini telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 yaitu sepanjang 2,048 kMs dan telah tersambung ke 250 huntara," imbuhnya, ," ucapnya, Selasa (19/4/2022).
Pembangunan total jaringan listrik ini disuplai oleh penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang Tegangan Menengah (TM), 133 tiang Tegangan Rendah (TR), 3.158 kMs jaringan SUTM, 6,447 kMs jaringan SUTR, 7 unit gardu distribusi untuk menyuplai sebanyak 2.000 huntara.
Selain itu, PLN pun menawarkan kepada Pemkab Lumajang untuk menggunakan material Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur huntara untuk relokasi pengungsi korban erupsi gunung Semeru.
Material ini kemudian bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi huntara oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang jika dirasa dibutuhkan.
Digunakan Sebelum Lebaran
Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengungkapkan, sebanyak 1.781 dari 1.951 Hunian Tetap (huntap) dan Hunian Sementara (huntara) warga terdampak Gunung Semeru sudah selesai dibangun.
"Prinsipnya kira-kira soft launching akan dilakukan antara 20 sampai 24 April ini," ujar Thoriq, ditulis Senin (18/4/2022).
Dia memastikan, huntap dan huntara bisa ditempati warga terdampak Semeru sebelum lebaran.
Saat ini, lanjut Thoriq, masih dalam proses pembangunan dan pengerjaan berbagai faktor, mulai fasilitas umum (fasum), listrik, air, dan lainnya.
"Jadi, ini bukan soal rumahnya saja, tapi juga terkait pemasangan listrik, air, hingga fasum juga harus selesai semua sebelum ditempati. Yang jelas sebelum lebaran sudah bisa ditempati," ucap politisi PKB ini.
Thoriq menarget pembangunan 1.951 total huntap dan huntara itu rampung pada Mei mendatang.
Artinya, kata Thoriq, saat ini sudah selesai dibangun mencapai 1.781 rumah dan tersisa 170 rumah masih dalam proses pembangunan. "Hanya tinggal beberapa ratus rumah saja, dan kami target Mei sudah tuntas semua," ujarnya.
Advertisement