Sukses

Polda Jatim Fokus Amankan 4 Jalur Utama Mudik Lebaran 2022

Latif menyampaikan bahwa salah satu yang perlu disiapkan di jalan tol adalah memberikan fasilitas berupa posko di tempat istirahat alias rest area.

Liputan6.com, Surabaya Pada arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2022, Polda Jawa Timur (Jatim) akan berfokus pada pengawasan arus kendaraan di empat jalur utama Jatim.

Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Polisi Latif Usman mengungkapkan ada empat jalur tersebut adalah pertama jalur pantura, kedua jalur tengah yaitu Bojonegoro, ketiga jalan tol dan keempat jalur selatan.

"Nah ini semua menuju ke angkara timur, bertumpu di Malang, Surabaya sampai ke Banyuwangi. Tetapi ingat, bahwa Surabaya ini merupakan pergerakan orang yang akan mudik kembali," kata Kombes Latif usai Rakor Operasi Ketupat Semeru di Mapolda Jatim, Selasa (19/4/2022), dilansir dari Antara.

"Antisipasi yang kita lakukan penambahan sarana prasarana. Insyaallah Jembatan Lamongan sudah bisa dilewati," katanya menambahkan.

Latif menyampaikan bahwa salah satu yang perlu disiapkan di jalan tol adalah memberikan fasilitas berupa posko di tempat istirahat alias rest area.

"Di tol kita betul-betul mempersiapkan diri, ada 23 rest area yang kami kelola, bagaimana masyarakat yang perjalanan jauh lewat Jatim itu supaya bisa nyaman," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

2 dari 2 halaman

Titik Rawan Kecelakaan

Tak hanya rest area, Kombes Latif mengaku kalau Ditlantas Polda Jatim telah melakukan pemetaan titik-titik tol yang rawan. Setidaknya ada tujuh titik tol yang perlu diwaspadai.

"Seperti Tol Sidoarjo, Tol Kejapanan, Waru Gunung, Singosari, Pandaan," katanya.

Kewaspadaan titik-titik tersebut bukan karena kecelakaan lalu lintas, melainkan berpotensi menimbulkan kemacetan. Titik yang disebut Latif masih dalam jalur tol utama.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pengelola supaya tidak terjadi antrean di pintu tol tersebut," ucap Kombes Latif.

"Kita meminta jangan sampai ada antrean lebih dari 1 kilometer. Apabila lebih dari 1 kilometer, kita minta kebijaksanaan dari mereka, apa diloloskan atau apa. Sehingga, apa yang kita sampaikan ini, mereka bisa antisipasi," ujarnya menambahkan.