Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Grant Thornton Indonesia mengadakan webinar pentingnya kesadaran akan pengembangan kesehatan mental untuk mendukung perempuan Indonesia dalam menjalani peran ganda dalam keluarga dan pekerjaan.
Hadir pada webinar tersebut Analisa Widyaningrum selaku director dan founder Analisa Personality Development Center (APDC), psikolog dan juga pegiat sosial.
Dalam paparannya, Analisa mengungkapkan saat ini masih terdapat stigma tentang perempuan, seperti tidak layak untuk berpendidikan tinggi, tidak layak memiliki peran penting dalam masyarakat, dibatasi kemampuan dan kebebasan berpikir serta terbatas hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Advertisement
“Dengan stigma - stigma yang ada di masyarakat tentang perempuan, terutama perempuan bekerja, kita sebagai perempuan terkadang ditempatkan dalam dua pilihan antara bekerja dan keluarga padahal kita bisa menjalankan dua peran tersebut dengan cara tetap me-manage perasaan, emosi dan waktu kita,” ujar Analisa, ditulis Minggu (24/4/2022).
Terdapat beberapa hal yang menjadi penghalang bagi wanita untuk berkembang serta terlibat dalam berbagai sektor, seperti ketakutan dalam menghadapi risiko, insecure/rendahnya kepercayaan diri, takut akan kegagalan, diskriminasi dan stigma masyarakat serta budaya high power distance.
“Padahal berdasarkan riset yang ada, perempuan dalam dunia kerja terbukti dapat memberikan keputusan yang lebih cepat karena mereka mempunyai empati yang lebih tinggi sehingga perempuan dapat melengkapi para pria yang cenderung lebih menggunakan logika," terangnya.
Perempuan juga bisa lebih terbuka dan komunikatif sehingga hubungan dalam pekerjaan lebih positif. Perempuan dalam perusahaan, Sambung analisa, terutama sebagai pengambil keputusan juga dapat menambah profit perusahaan.
"Kemampuan multitasking yang dimiliki perempuan juga memungkinkan perempuan dapat tetap fokus dalam pekerjaannya dan juga mengurus rumah tangga sekaligus,” ucap Analisa.
Emansipasi
Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan, Memaknai hari Kartini, emansipasi menjadi kata yang melekat di benak perempuan saat ini. Ibu Kartini benar-benar memikirkan nasib bangsa, nasib wanita Indonesia pada khususnya.
"Semangat seorang Kartini merupakan manifestasi perempuan Indonesia mengambil perannya dalam hal kemajuan bangsa. Memiliki peran ganda sebagai seorang ibu dan perempuan bekerja merupakan tantangan tersendiri," ujarnya.
Besarnya peran dan tanggung jawab yang diemban perempuan semakin terasa sejak masa pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
"Maka dari itu Grant Thornton Indonesia bersama dengan Mbak Analisa berbagi kiat-kiat memperkuat kesehatan mental bagi para perempuan Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai ibu dan perempuan bekerja secara optimal," ujarnya
Ke depannya, Grant Thornton akan terus mendukung perempuan Indonesia untuk menggali potensi yang dimiliki agar menjadi inspirasi perempuan lainnya untuk memberi dampak luas baik dalam keluarga maupun di masyarakat.
Advertisement