Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi melakukan pengawasan daging sapi dan ayam menjelang lebaran 2022. Mereka sidak di beberapa pasar dan melakukan pengawasan di rumah pemotongan hewan.
Dinas Pertanian dan Pangan membagi beberapa tim untuk disebar ke seluruh Banyuwangi. "Kegiatan ini mengantisipasi beredarnya daging campuran dan daging gelonggong," kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi M Khoiri, Rabu (27/4/2022).
Sidak dilakukan di seluruh pasar daging dan pasar tradisional secara serempak. Salah satunya di Pasar Blambangan, yang dikenal menjadi salah satu sentra penjualan daging sapi dan ayam. Targetnya, daging yang ditawarkan ke konsumen.
Advertisement
"Alhamdulillah, hasilnya tak ditemukan daging yang mencurigakan. Insyaallah seluruhnya dipastikan layak konsumsi," ujar Khoiri.
Dia menambahkan, mendekati Lebaran, pasokan daging di Banyuwangi naik tajam. Kini, permintaan daging sapi tembus hingga 41 ton per hari. Dari jumlah ini, pasokan daging yang tersedia mencapai 42 ton. Para pedagang sengaja mendatangkan sapi Bali, untuk memenuhi stok daging di Banyuwangi.
“Jadi, pasokan daging masih aman. Bahkan pemotong hewan mendatangkan ternak dari Bali, hampir 60 persen,” jelasnya.
Harga Naik
Dalam sidak itu, juga diketahui adanya kenaikan harga daging sapi di pasaran. Harga daging sapi rata-rata tembus Rp130 ribu hingga Rp140 ribu per kilogram. Dalam kondisi normal, harganya sekitar Rp110.000 per kilogram.
“Ya naiknya harga ini karena permintaan pasar yang tinggi. Rutin jelang Lebaran,” bebernya.
Selain daging sapi, sidak juga menyasar pedagang daging ayam. Sasarannya, mengantisipasi penggunaan bahan kimia dalam daging.
“Tapi, hasilnya aman. Daging ayam potong yang dijual kondosi segar semua. Harganya, Rp 35 ribu per kilogram,” pungkas Khoiri.
Advertisement