Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pihaknya terus mendoronga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bangkit usai diterjang pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Sejak pandemi menerjang, pemprov melakukan berbagai upaya mengungkit ekonomi pelaku UMKM,” ujarnya, Kamis (5/5/2022).
Advertisement
Mantan Menteri Sosial tersebut menyatakan, hasil upayanya bisa terlihat bahwa kini berkontribusi UMKM di Jatim meningkat hingga 57,81 persen.
“Alhamdulillah upaya yang kami lakukan di Jatim tidak sekadar membuat UMKM bertahan, namun juga naik kelas mengikuti perkembangan zaman,” ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Sektor UMKM, lanjut dia, telah menjadi contoh usaha yang mampu bertahan di tengah pandemi dan mampu menyerap tenaga kerja terbanyak dibandingkan sektor usaha lainnya.
Selain itu, guna meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19, Pemprov Jatim bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) membagikan zakat produktif bagi pelaku usaha mikro di berbagai daerah.
Zakat produktif dalam bentuk uang tunai senilai Rp500 ribu kepada masing-masing pelaku usaha.
Penangan Covid-19
“Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, insyaallah bantuan zakat produktif yang diberikan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin dan membebaskan pedagang dari jeratan rentenir,” kata ketua umum PP Muslimat NU tersebut.
Pada kesempatan sama, Khofifah juga menyampaikan kunci penanganan COVID-19 dan pertumbuhan ekonomi di Jatim yang kini terus bergerak progresif.
Kondisi ini ditegaskan Khofifah adalah bentuk nyata hasil sinergi seluruh bupati/wali kota, forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, media massa serta masyarakat yang ada di wilayah setempat.
Advertisement