Sukses

Pukesmas, Camat dan Lurah di Banyuwangi Diminta Sosialisasi Bahaya Hepatitis Akut

Di Banyuwangi, hingga saat ini, tidak ada laporan adanya pasien yang terpapar penyakit hepatitis akut, meski saat ini di Jawa Timur, ratusan pasien suspek penyakit hepatitis akut tersebut.

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kesehatan Banyuwangi mengintruksikan seluruh pukesmas di daerahnya turun ke masyarakat mesosialisakan pencegahan penyebaran penyakit hepatitis akut yang saat ini terus meluas

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, sosialisasi ini sangat penting, mengingat masyarakat di tingkat bawah masih sangat awam dengan penyakit hepatitis akut ini.

“Sehingga perlu adanya pemahaman dikalangan masyarakat bawa. Karena mereka masih awan dengan penyakit hepatitis akut ini,”ujar Amir Hidayat, Minggu (8/5/2022).

Selain puksemas, kata Amir, pihaknya juga meminta kepada camat, kepala desa dan kepala kelurahan ikut berperan dalam mensosialisasikan bahaya penyakit tersebut.

“Kepala Desa, lurah dan camat juga kami intruksikan untuk membantu sosialisasi waspada penyakit hepatitis akut ini. Tujuanya agar mereka bisa menjaga Kesehatan dengan cara- cara yang sudah diberitahukan petugas,”tambah Amir

Di Banyuwangi, hingga saat ini, tidak ada laporan adanya pasien yang terpapar penyakit hepatitis akut, meski saat ini di Jawa Timur, ratusan pasien suspek penyakit hepatitis akut tersebut.

“Alhamdulillah di Banyuwangi masih tidak kita ketemukan. Kalau di Jawa Timur informasi terakhir sudah ada ratusan orang suspek penyakit hepatitis akut ,”papar Amir

Amir Hidayat menambahkan, ciri- ciri orang atau anak yang terpapar penyakit hepatitis akut ini, hampir mirip dengan gejala positif Covid-19. Hanya saja yang membedakan jika sesorang terpapar penyakit hepatitis akut disertai adanya perubahan warna kekuningan pada kulit, mata, dan membrane mukosa. Selain itu juga ada gatal pada kulit.

“Hampir sama gejalahya dengan terpapar Covid-19. Hanya saja ada tambahan ciri -cirinya, seperti kulit beruba menjadi kuning, dan mata,”kata Amir

 

2 dari 2 halaman

WHO Menyatakan KLB

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada kejadian luar biasa (KLB) kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya pada tanggal 15 April 2022. Di Indonesia sudah ada 3 anak yang diduga terkena penyakit ini.

Sedangkan dari data Sisestem Kewaspadaan Dini dan Resopons (SKDR) Jawa Timur, Pada minggu pertama hingga minggu ke -17 tahun 2022 telah ditemukan 114 kasus suspek atau menujukan gejala kuning akut atau hepatitis akut.