Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan komitmen dan kesiapannya dalam memfasilitasi vaksin kedua dan booster bagi Calon Jemaah Haji (CJH).
Khofifah mengatakan, persiapan keberangkatan jemaah haji di Jatim sudah dilakukan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag Jatim, serta jajaran terkait.
"Ada sekitar 16.862 calon jemaah asal Jatim yang akan diberangkatkan ibadah haji tahun ini," ujar Khofifah, Kamis (12/5/2022).
Advertisement
Dia menyampaikan bahwa vaksin untuk calon jamaah haji telah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah. Sebab, pemerintah daerah memiliki stok vaksin dan tenaga vaksinator yang cukup .
Untuk itu, Pemprov Jawa Timur meminta Kanwil Jatim untuk mengidentifikasi dan mencarikan akses fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat berdasarkan data nama-nama jemaah haji yang akan berangkat.
"Vaksin dosis kedua dan booster menjadi urusan pemda, karena kami punya stok vaksin dan vaksinator yang cukup. Cuma siapa-siapanya itu nanti yang leading Pak Kanwil Kemenag Jatim," ucapya.
"Passwordnya vaksin bagi CJH, Gak Pakai Lama (GPL)," imbuh Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur.
Â
Tetap Prokes
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag RI, Hilman Latief mendorong para jemaah haji agar segera melengkapi vaksin dosis pertama, kedua, maupun booster.
Sebab berdasarkan data dari Dirjen PHU, ada sekitar 64 persen jemaah masih belum divaksin kedua. "Jadi, kami mendorong calon jemaah haji untuk vaksin dan tidak menunggu edaran dari Dirjen," ujarnya.
Menurutnya, penting untuk mengingatkan calon jamaah haji untuk segera melakukan vaksin dosis kedua dan booster. Ia mewanti-wanti agar jangan sampai jamaah haji yang hendak berangkat justru terkendala lantaran abai perkara vaksin.
"Itu sudah menjadi persyaratan mutlak dari pemerintah Saudi Arabia," ucapnya.
Lebih lanjut, untuk memastikan embarkasi (tempat pemberangkatan jemaah haji), Hilman menambahkan akan meninjau kesiapan Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Hal ini perlu dilakukan sebagai wujud mitigasi pasca pandemi Covid-19.
"Kita ingin menata jamaah dan petugas, lalu kapan vaksin, juga pembagian kloter. Ini mengingat jumlah jamaah haji di Jatim merupakan yang terbesar kedua di Indonesia," ujar Hilman.
Narasi yang dibangun juga masih tetap sama, yakni pelaksanaan haji di masa pandemi.
"Jangan lupa protokol kesehatan tetap dilakukan," ucap Hilman.
Advertisement