Sukses

Semprot Disinfektan Kandang Sapi, Cegah Penyebaran PMK di Jember

Apabila terjadi pengiriman atau pembelian hewan ternak di luar Jember, pihaknya koordinasi dengan pemilik (pembeli hewan ternak) untuk dilakukan pengawasan khusus atau dikarantina dulu 14 hari.

 

Liputan6.com, Jember - Polres Jember Bersama pemerintah setempat melakukan antisipasi dan pencegahan merebaknya Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan memberikan penyemprotan cairan pembunuh virus atau disinfektan

Di Kecamatan Mumbulsari, polisi memberikan edukasi dan penyemprotan disinfektan cairan pembunuh virus di kandang peternakan sapi milik Mundhir di Dusun Lampeji yang menampung sapi sebanyak 42 ekor.

“Selain itu kami pengawasan melekat terhadap hewan ternak di tempat kami, untuk mencegah masuknya virus PMK ini di wilayah kami. Dan sesuai imbauan Dinas Peternakan, untuk sementara dilarang mendatangkan ataupun mengirim hewan ternak keluar Jember,” Ujar Kapolsek Mumbulsari AKP Subagio Senin (16/5/2022).

Apabila terjadi pengiriman atau pembelian hewan ternak di luar Jember, pihaknya koordinasi dengan pemilik (pembeli hewan ternak) untuk dilakukan pengawasan khusus atau dikarantina dulu 14 hari.

"Setelah dirasa sehat dan bagus, maka hewan ternak tersebut dapat di kirim,”tambahnya.

Selain penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin lebih intensif lagi juga dilakukan pengasapan pada area kandang sapi dengan cara membakar jerami yang dimasukkan dalam tong dan ditempatkan di pinggir pinggir kandang dengan tujuan selain mengusir serangga juga mencegah adanya virus.

“Kami juga intruksikan pemilik sapi pengasapan dengan cara membakar jerimi ke dalam tong. Tujuannya selain mengusir serangga juga untuk mencegah adanya virus PMK,”tambah Subagio.

2 dari 2 halaman

Belum Terdeteksi PMK

Sementara itu, salah satu peternak sapi di Jember Muhdlor mengaku, hingga saat ini ternak sapi miliknya tidak terjangkit PMK. Meski demikian pihaknya akan mengikuti anjuran dari pemerintah maupun polisi. Dengan tujuan agar sapi- sapi miliknya terhindar dari penyakit yang mematikan tersebut.

“Ahmadullilaah sampai saat ini sapi- sapi saya dalam kondisi sehat, tidak ada yang kenak PMK. Tapi meski begitu saya juga khawatir makanya saya terus memperhatikan himbauan dari pemerintah dan polisi, tujuanya agar sapi -sapi pelihaan saya terhidar dari PMI itu,”

Sekedar untuk di ketahu, hingga saat ini Kabupaten Jember masih terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku(PMK) Dinas pertanian dan Ketahan Pangan Jember, hingga pertengahan  bulan Mei ini tidak menemukan sapi maupu hewan ternak lainya yang terjangkit PMK.