Liputan6.com, Surabaya - Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latif Usman mengungkapkan, sopir bus maut yang kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Ade Firmansyah (28), diduga tidak sempat menginjak rem pada detik-detik terakhir sebelum kecelakaan terjadi.
"Tidak ada. Dari hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) tidak ada bekas pengereman, sama sekali. Kami masih akan terus melakukan pendalaman," ujarnya di Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022).
Latif mengatakan, bus saat melaju tidak mengalami oleng dan sopir sempat menyalip kendaraan truk yang ada di depannya melalui jalur cepat, di sekitar KM 711.
Advertisement
"Setelah itu kembali ke jalur lambat dan bus oleng ke kiri. Soal kelaikan kendaraan, kami masih koordinasi dengan dinas perhubungan dengan ATPM, Kir-nya kapan, masih layak atau tidak, nanti kami uji," ucapnya.
Latif menegaskan, jumlah penumpang bus secara keseluruhan sebanyak 34 orang dari kapasitas 37 orang. Jadi memang kendaraan ini tidak overload, dalam artian masih layak.
"Kita lagi lebih mendalami lagi PO (perusahaan otobus) ini, pekerja driver-nya ini, sudah lama bekerja, pengalamannya, juga kita dalami," ujarnya.
Konsumsi Sabu
Kombes Pol Latif Usman juga mengungkapkan Ade Firmansyah (28) disinyalir mengkonsumsi sabu.
"Hasil dari tes urinenya positif narkotika jenis sabu, namun yang bersangkutan masih belum mengaku," ujarnya.
Guna memastikannya, lanjut Latif, penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah Ade Firmansyah untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).
"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ucapnya.
Latif mengatakan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan Ade Firmansyah terindikasi mengonsumsi sabu.
"Kami akan dalami, mulai kapan yang bersangkutan memiliki kebiasaan mengkonsumsi sabu dan dapat dari mana narkotika tersebut," ujarnya.
Advertisement