Liputan6.com, Banyuwangi Kebijakan Presiden Joko Widodo yang melonggarkan pengenaan masker di ruangan terbuka disambut antusias Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Kebijakan tersebut menunjukkan pengendalian pandemi telah berjalan dengan baik, dan menjadi modal untuk memulihkan perekonomian termasuk di sektor wisata.
"Berhubung ada kebijakan bisa tak pakai masker saat di area terbuka, ayo datang ke Banyuwangi, nikmati kesegaran udara Banyuwangi,” ujar Ipuk, Rabu (19/5/2022).
Ipuk mengatakan, Banyuwangi sangat cocok dikunjungi untuk menikmati berbagai wisata luar ruang. Di daerah ini terdapat dua taman nasional, yaitu TN Alas Purwo dan Meru Betiri.
Advertisement
Alas Purwo dan Taman Wisata Kawah Ijen telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer Dunia oleh UNESCO, yang kemudian dinamai Cagar Alam Blambangan.
Banyuwangi juga ditetapkan sebagai Geopark Nasional, tepatnya untuk kawasan Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, dan TN Alas Purwo. Kini, kawasan itu sedang dalam pengajuan sebagai bagian dari jaringan geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG)
Ipuk mengatakan, kini tumbuh signifikan orang yang mencari destinasi dengan udara sehat. Ini terutama pada segmen wisatawan mancanegara dan kelompok kelas menengah ke atas.
”Berwisata di masa saat ini bukan hanya soal urusan bersenang-senang. Tapi berwisata adalah aktivitas untuk memperbaiki kesehatan fisik dan mental. Banyuwangi adalah destinasi yang tepat, yang menyajikan kesehatan udara sekaligus keindahan alam serta kekayaan budaya,” papar Ipuk.
Bikin Paket Kesehatan
Oleh karena itu, Ipuk memgajak operator tur maupun hotel untuk membikin paket kesehatan, seperti menggabungkan terapi tradisional, akitivitas di taman nasional atau Kawah Ijen, dan konsumsi makanan sehat.
Ipuk menambahkan, salah satu agenda wisata terdekat yang ada di Banyuwangi adalah ajang selancar internasional paling bergengsi dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour, di Pantai Plengkung (G-Land), pada 28 Mei-6 Juni 2022.
WSL Championship Tour sendiri adalah ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. Liga selancar paling prestisius di dunia ini telah dihelat sejak 1976, dan hanya diikuti peselancar profesional terbaik dunia untuk mengejar predikat sebagai yang terbaik dari yang terbaik di seluruh jagat.
WSL dihelat di Pantai Plengkung (G-Land) memang dikenal sebagai surga bagi peselancar dunia. Ombaknya masuk kategori salah satu terbaik di dunia.
“Lokasi G-Land berada di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo yang begitu kaya flora dan fauna. Para peselancar dunia tersebut tidak hanya berselancar saja, namun mereka bisa menikmati keindahan dan kesegaran udara TN Alas Purwo," kata Ipuk.
TN Alas Purwo menjadi rumah bagi 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptile. Sejak 2018, akses jalan utama di kawasan ini telah diaspal, sehingga memudahkan para wisatawan.
Advertisement