Sukses

Cegah Narkoba, 110 Polisi di Banyuwangi Dites Urine

Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Harianto mengatakan, tes urine dilakukan agar setiap anggota Polri steril, zero dari penyalahgunaan penggunaan narkoba.

Liputan6.com, Banyuwangi - Ratusan anggota Polresta Banyuwangi menjalani tes urine dadakan. Tes dilakukan guna mendeteksi apakah ada anggota yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Tes urine dilaksanakan di depan gedung Bagian Logistik (Baglog) Polresta Banyuwangi dengan petugas dari tim RS Bhayangkara Bondowoso dan Sidokkes Polresta Banyuwangi, Rabu (25/5/2022).

Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Harianto mengatakan, tes urine dilakukan agar setiap anggota Polri steril, zero dari penyalahgunaan penggunaan narkoba.

"Ini merupakan salah satu bentuk pengawasan internal," kata AKBP Didik.

Dia menyebut sedikitnya ada 110 personel yang ikut menjalani proses skrining tersebut. Secara keseluruhan hasil tes menunjukkan bahwa anggota bersih dari narkoba.

Sebagai aparat, lanjut AKBP Didik sudah seharusnya aparat penegak hukum terbebas dari narkoba. Hal itu juga menjadi contoh dan untuk membentuk kepercayaan masyarakat.

"Tes urine dadakan ini akan terus dilakukan di internal Polresta Banyuwangi. Nantinya, jika ada anggota yang terbukti dan dinyatakan positif narkoba akan diberi sanksi tegas sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku," tandasnya.

Tes urine digunakan untuk berbagai keperluan. Selain mendeteksi masalah Kesehatan, tes ini juga dilakukan  untuk  menentukan  kehamilan  dan penggunaan zat tertentu.

2 dari 2 halaman

Analisis Lab

Tes urine dilakukan menggunakan  sampel urine untuk kemudian dilakukan analisis di laboratorium. Tes ini umumnya digunakan  untuk keperluan diagnosis berbagai jenis penyakit dalam melakukan tes urine.

Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan penilaian  mulai dari tampilan fisik (warna, kejernihan, bau), Ph (tingkat asam dan basa), hingga zat tertentu, seperti Glukosa protein, sel darah putih dan merah, bilirubin, kristal atau bakteri

 

Â