Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali, membuka ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi, pada 28 Mei-4 Juni 2022.
"Terima kasih Banyuwangi atas kegigihannya untuk menggelar event internasional ini. Suatu kebanggan buat kita semua," ujar Amali didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (27/5/2022).
Para peselancar terbaik dunia telah datang sejak beberapa hari lalu di Banyuwangi. Di antaranya dari Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Australia, Kosta Rika, Afrika Selatan, Perancis, hingga Hawaii.
Advertisement
Menpora mengatakan, Banyuwangi telah terkenal berpengalaman menggelar kegiatan olahraga internasional, seperti Tour de Banyuwangi Ijen, Banyuwangi Internasioal BMX, Kite Surfing Internasional.
Dan sport tourism internasional lainnya. Bahkan, sejumlah event internasional di Banyuwangi selalu berjalan memuaskan, seperti Tour de Ijen yang mendapat nilai “ekselen” dari Persatuan Sepeda Dunia (UCI).
Dia menjelaskan, Indonesia saat ini terus mendorong sport tourism seperti yang dilakukan di Banyuwangi.
"Arahan Presiden Jokowi untuk dukung sport tourism. Itu yang membuat kami terus mendorong agar event olahraga internasional ditarik ke Indonesia. Seperti WSL yang digelar di Banyuwangi," ucap Menpora.
"Potensi Indonesia untuk sport tourism sangat banyak. Kita mencoba untuk mendorong potensi ini, sehingga mendapat manfaat dari sisi ekonomi," ujar Amali.
Pemulihan Ekonomi
Khusus untuk surfing, Menpora juga akan mendukung Banyuwangi untuk mengembangkannya, apalagi selancar telah resmi akan diperlombakan di Olimpiade.
"Untuk WSL tahun depan akan kembali kami gelar di Banyuwangi," ujar Amali.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, berterima kasih atas dukungan Kemenpora dan banyak pihak terhadap Banyuwangi.
"Terima kasih banyak atas dukungan banyak pihak yang begitu luar biasa pada Banyuwangi untuk menggelar WSL ini. Terima kasih Pak Menpora atas support-nya," kata Ipuk.
Ipuk mengatakan WSL bisa menjadi momentum untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi. "Itulah yang membuat kami selama ini juga fokus menggelar banyak event sport tourism, karena banyak memiliki dampak positif pada ekonomi," ujar Ipuk.
Advertisement