Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai memiliki komitmen dalam membantu masyarakat kurang mampu selama dua periode kepemimpinannya. Hal itu terlihat dari bantuan sosial yang diluncurkan yang terbukti efektif dalam meringankan beban ekonomi masyarakat.
Demikian dikatakan Akademisi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bengkulu (Unib) Djoenet Santoso. Dia mengakui bahwa sejumlah bantuan yang tergabung dalam Jaringan Pengaman Sosial (JPS) manfaatnya begitu dirasakan masyarakat secara luas.
Baca Juga
Meski pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, namun kesigapan pemerintah dalam menggelontorkan bantuan sosial dinilai ampuh dalam menopang perekonomian masyarakat.
Advertisement
"(Dampak bantuan sosial Jokowi) Sangat signifikan kalau saya secara akademik berbicaranya kan data ya," kata Djoenet, Jumat (3/6/2022).
Menurutnya imbas dari hadirnya program bantuan sosial dari Jokowi juga mampu menekan angka kemiskinan di masyarakat. Hal ini merupakan sebuah kabar yang sangat positif.
"Kemiskinan sebelum pandemi kemudian pada saat pandemi dan setelah pandemi," sambung Djoenet.
Dia menuturkan salah satu perbedaan yang paling kentara dapat dilihat dari jumlah masyarakat miskin, khususnya antara periode di masa pandemi. Penurunan demikian begitu dirasakan masyarakat.
Turunkan Angka Kemiskinan
Djoenet mengatakan peran aktif JPS dapat terus dimanfaatkan untuk menurunkan angka kemiskinan. Pencapaian tersebut, kata dia dapat diraih lantaran pelaksanaan JPS tepat sasaran di masyarakat.
"Tapi kemudian diusahakan bantuan berbagai metode dan program termasuk JPS ini ada beberapa program. Faktanya adalah angka kemiskinannya turun," ucap Djoenet.
Data dari Badan Pusat Statistik mencatatkan persentase kemiskinan di Indonesia terus turun menjadi 9,71 persen pada September 2021. Itu artinya jumlah penduduk miskin yang sebelumnya mencapai 27,5 juta pada September 2020 sekarang ini telah menurun menjadi 26,5 juta jiwa.
Advertisement