Sukses

Belasan Ternak di Banyuwangi Mati Mendadak, Diduga Terjangkit PMK

Salah seorang peternak, Kusayik mengatakan, dalam kurun waktu dua minggu sedikitnya ada 12 kambing miliknya yang mati. Kambing mati secara mendadak tanpa menunjukkan gejala yang aneh.

Liputan6.com, Banyuwangi Belasan ternak di Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi mati secara mendadak. Diduga belasan ternak tersebut mati karena terserang virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Salah seorang peternak, Kusayik mengatakan, dalam kurun waktu dua minggu sedikitnya ada 12 kambing miliknya mati. Kambing mati secara mendadak tanpa menunjukkan gejala yang aneh.

"Tidak ada gejala sama sekali, tiba-tiba mati padahal makanan yang diberikan ya normal seperti biasa," kata dia, Senin (13/6/2022).

Ia menyebut ternak itu telah dicek oleh petugas Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi. Keterangan yang ia terima, ternak itu mati diduga karena terjangkit PMK.

"Kemarin di cek sama dinas Peternakan, dugaan awalnya katanya terjangkit virus PMK, soalnya awalnya tidak ada gejala sama sekali," ujarnya.

Bahkan kabarnya sejumlah ternak milik tetangganya pun juga mulai menunjukkan gejala PMK.

"Tadi pagi ada kambing lagi yang mati, dan juga ada seekor sapi yang tiba tiba mulutnya mengeluarkan busa," pungkasnya.

Kusayik hanya bisa pasrah. Sementara hal yang bisa ia lakukan adalah menuruti perintah dari petugas kesehatan dengan menjaga kebersihan kandang dan juga menyemprot dengan disinfektan.

"Saya tadi di sarankan untuk menyemprot pakai zat desinfektan di kandang," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

200 Ternak terjangkit

Sementara itu, hingga pertengan Juni ini, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK di Banyuwangi mencapai 200 ekor lebih. Dari jumlah tersebut mayoritas yang terjangkit penyakit mulut dan kuku itu hewan ternak sapi.

Penyebaran PMK terjadi di 15 kecamatan. Untuk mencegah semakin masifnya peneyebran PMK di Banyuwangi, pemerintah setempat berencana akan menutup pasar hewan dalam pekan ini. Selain itu pengetatan lalu lintas hewan ternak di sejumlah perbatasan juga dilakukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.