Sukses

PKB Jatim: Kader Pegang 2 Prinsip Gus Dur dan Muhaimin

Perang twit antara Yenny Wahid dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar berkembang menjadi perang opini antar pendukung kedua belah pihak.

Liputan6.com, Surabaya - Perang twit antara Yenny Wahid dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar berkembang menjadi perang opini antar pendukung kedua belah pihak. PKB Jawa Timur pun bereaksi atas pernyataan Yenny di twitter.

Anik Maslachah, Sekretaris DPW PKB Jatim menegaskan, selama ini kader PKB selalu memegang teguh dua prinsip yang ditanamkan Gus Dur sebagai deklarator PKB. Prinsip itu juga selalu ditanamkan oleh Muhaimin Iskandar.

"Dua prinsip yang selalu ditanamkan oleh Gus Dur dan Gus Muhaimin pada kader PKB adalah pertama, wajib hukumnya seluruh kader PKB berkhidmat pada NU. Kedua, menjaga dan mempertahankan NKRI. Itu yang kami pegang selama ini," tegas Anik Maslachah, Kamis (23/06/2022).

Kader perempuan NU pertama yang menjadi pimpinan di DPRD Jatim ini mengingatkan, dua prinsip itulah yang menjadi landasan kader PKB berjuang. Baik kader yang berada di legislatif maupun eksekutif.

Karena itu, pihaknya heran kalau Yenny Wahid bilang PKB jangan musuhi NU. Menurutnya pernyataan itu malah aneh. Sebab, yang menfasilitasi berdirinya PKB adalah NU. Hal itu diputuskan di forum Muktamar NU ke-30 di Lirboyo, Kediri yang hingga saat ini belum dicabut, yang menyatakan bahwa saluran aspirasi politik warga NU adalah PKB. Sehingga tidak ada yang namanya pelanggaran Khittah NU.

"Tanyakan saja pada masyarakat, apa pernah kami memusuhi NU? Yang ada justru kader PKB sangat getol dalam pengawalan program program yang berkaitan dengan warga NU. PKB menginisiasi UU ponpes agar keberadaanya makin kuat dan berkembang. Demikian juga dengan program insentif madrasah diniyah," urai Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.

 

2 dari 2 halaman

Muhaimin Capres

Terkait suksesi nasional, alumnus Unesa Surabaya ini mengatakan seluruh kader PKB  sudah bulat tegak lurus dengan keputusan DPP mencalonkan Muhaimin Iskandar. Alasannya, sebagai nahkoda Muhaimin mampu membawa PKB menjadi partai besar di tengah sejumlah pihak yang merongrong kebesaran PKB.

Anik melanjutkan, pihaknya tidak gentar sedikitpun dengan pihak luar yang ingin mengganjal Muhaimin sebagai capres. Baginya, hal itu justu menjadi vaksin booster (imun) untuk terus mengabdi dan berjuang melalui politik demi eksistensi NU dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi ada doa dan dukungan dari para kiai.

"Bagi PKB berpecahbelah dan bermusuhan sudah capek. Saat ini ikhtiar kami membesarkan PKB dan merebut kembali kemenangan Presiden yang pernah terjadi di tahun 1999, Gus Dur Presiden dari PKB. Ini demi memberikan kemanfaatan pada umat yang lebih luas," pungkas kader NU yang berproses dari IPPNU itu.