Liputan6.com, Kota Probolinggo Banyaknya sapi yang rentang penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat warga Probolinggo banyak yang beralih ke hewan lainnya untuk kurban Idul Adha. Salah satunya adalah domba. Tahun ini penjualan dombanya naik drastis ketimbang sapi.
“Kalau domba ini masih kebal (PMK) daripada sapi. Kalau sapi bahaya (rentan PMK),” tutur Peternak sekaligus penjual Hewan Kurban Umar, Jumat (8/7/2022).
Advertisement
Umar menceritakan penjualan hewan domba untuk kurban Hari Raya Idul Adha sudah laku terjual sekira 80 ekor.
“Semuanya habis terjual, kalau tidak habis di sini, saya jual ke Sidoarjo yang penting tidak apa-apa, sehat semua domba-dombanya,” katanya.
Tak hanya itu, Umar kerap dibantu istrinya maupun teman-temannya memberikan perlakuan khusus agar dombanya agar selalu sehat di tengah wabah PMK, yakni memberikan jamu kunyit dan madu. Harga seekor domba laku dijual kisaran Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta.
Asisten Pemerintahan Pemkot Probolinggo Gogol menjelaskan empat titik tinjauan penjualan hewan kurban dengan melakukan beberapa sampling hewan kurban tidak menemukan sakit.
“Alhamdulillah penyakit yang kita khawatirkan (PMK) tidak kita ketemukan, baik dari domba, kambing maupun sapi. Mudah-mudahan semua sudah baik, tapi yang diperjualbelikan utama adalah sehat yang sudah diperiksa oleh dokter hewan,” jelasnya.
Sakit Mata
Tercatat tinjauan pertama dan kedua hewan kurban dinyatakan sehat . Selanjutnya tinjauan ketiga di Jalan Cokro terdapat satu ekor domba sakit mata. Gogol menyarankan untuk menyembuhkan domba tersebut terlebih dahulu sebelum dijadikan kurban.
Meski demikian jika dua hari kambing tersebut sembuh jika diberikan pengobatan. Tinjauan terakhir adalah PP Al Ihsan Hidayatullah Kedopok ditemukan dua ekor domba belum cukup syarat kurban. Gogol menyarankan untuk dikembalikan pada penjual agar memelihara kembali dan yang diutamakan adalah memenuhi syarat dulu untuk dijual.
Advertisement