Liputan6.com, Probolinggo - Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) Polres Probolinggo mengungkapkan kronologi terbakarnya Kapal Motor (KM) Lautan Papua Indah di perairan Terminal Khusus Paiton Pelabuhan Probolinggo.
Kepala Satpolair Polres Probolinggo AKP Slamet Prayitno mengatakan peristiwa terbakarnya KM Lautan Papua Indah bermula dari percikan pada selang di tangki BBM.
Baca Juga
"Dari keterangan awal, nakhoda menyebutkan bahwa awal mula ada percikan di selang yang menghubungkan ke tangki BBM, kemudian terdengar suara ledakan dari kamar mesin kapal," kata dia di Probolinggo, dilansir dari Antara, Rabu (13/7/2022).
Advertisement
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, lanjut dia, tidak ada unsur kesengajaan yang menyebabkan kapal penampung ikan tersebut terbakar, sehingga murni faktor kecelakaan.
"Pihak perusahaan juga sudah menyadari bahwa kebakaran kapal itu tidak ada unsur kesengajaan dan kasus tersebut sudah selesai, sehingga kami fokus pada pengawasan dan pengamanan kapal itu," katanya.
Ia menjelaskan bangkai KM Lautan Papua Indah yang terbakar tersebut perlahan-lahan tenggelam dan tinggal sedikit bagian ujung kapal yang terlihat mengapung di atas permukaan perairan Paiton Probolinggo.
KM Lautan Papua Indah milik PT Wogikel Papua Jaya terbakar di sekitar wilayah perairan terminal khusus Paiton Probolinggo pada Selasa (12/7) sore hingga kapal tersebut tenggelam perlahan-lahan pada Rabu pagi.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.Â
Â
Nasib 25 ABK
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Probolinggo dengan tujuan berlayar ke daerah penangkapan ikan Laut Aru, L. Arafura, dan Laut Timor bagian timur.
Empat kapal tugboat dikerahkan untuk mengevakuasi seluruh ABK yang berada di dalam kapal dan melakukan pembasahan agar api tidak semakin membesar, sehingga 25 ABK yang menumpangi kapal tersebut berhasil diselamatkan.
Untuk sementara seluruh ABK yang selamat ditampung oleh pihak perusahaan yang berada di Probolinggo dan rencananya mereka akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Advertisement