Liputan6.com, Surabaya - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur mendorong Jawa Timur menjadi smart province dengan penguatan kebijakan yang berbasis keilmuan melalui 9th East Java Economic (Ejavec) Forum Call for Paper (CP) 2022.
"Ejavec bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran stakeholders tentang perkembangan ekonomi dan isu strategis yang terjadi di Jawa Timur,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, Sabtu (16/7/2022).
Ejavecjuga menjadi sarana penggalian solusi kreatif untuk mengatasi berbagai kendala ekonomi maupu sosial di Jawa Timur.
Advertisement
Budi menyampaikan, Ejavec 2022 yang sudah berlangsung sejak 7 Maret 2022, diikuti oleh 93 full paper yang berasal dari mahasiswa, akademisi, praktisi, dan ASN dari enam provinsi di Indonesia serta beberapa universitas dari luar negeri.
"Di tahun ini, Ejavec Journal berhasil terakreditasi ISSN (International Standard Serial Number) elektronik yang mengindikasikan peningkatan kredibilitas jurnal yang dihasilkan," ucapnya.
Deputi Gubernur BI Juda Agung menyampaikan, Ejavec merupakan forum bersama para ekonom yang dapat menghasilkan usulan kebijakan strategis untuk akselerasi pemulihan ekonomi khususnya bagi Provinsi Jawa Timur.
“Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini termasuk dalam kelompok negara sehat,” ujarnya.
Kondusif
Meskipun perekonomian global saat ini dibayangi risiko stagflasi, Indonesia masih dalam kondisi yang kondusif. "Hal ini diketahui dari respon kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed, yang menaikkan suku bunga acuannya menjadi 9,1 persen, sedangkan suku bunga acuan Bank Indonesia BI-7DRRR masih dipertahankan di 3,5 persen," ucap Juda.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elistiano Dardak mengatakan, perekonomian nasional terus membaik seiring dengan penurunan kasus Covid-19.
"Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan pertama memberikan kabar menggembirakan yang tumbuh sebesar 5,20 persen (yoy). Lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2022, yaitu sebesar 5,01 persen (yoy)," ujarnya.
Advertisement