Â
Liputan6.com, Surabaya - Jemaah haji Jatim kloter pertama dan kedua tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Mereka langsung menjalani skrining kesehatan sekaligus swab antigen.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan, dari 450 orang jemaah haji kloter satu yang berasal dari Tuban dan Bojonegoro, dua orang dinyatakan positif saat diswab antigen selanjutnya dilakukan Swab PCR. Mereka tetap diantar kembali ke rumah masing- masing untuk isolasi sesuai ketentuan sambil menunggu hasil swab PCR.
Advertisement
"Pada dasarnya, jemaah haji yang sudah dinyatakan negatif antigen, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Termasuk mereka yang hendak ziarah haji, tetap bisa dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Mohon tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan," ujar Khofifah, usai menyambut para jemaah haji, Minggu (17/7/2022).
Untuk dua orang yang tengah menunggu hasil swab PCR, diantar ke daerah dengan mobil tersendiri oleh Pemprov Jawa Timur dengan monitor Dinkes dan puskemas setempat.
Pemeriksaan kesehatan bagi jamaah haji ini, kata Khofifah, dilakukan secara terintegratif oleh KKP, PPIH bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan petugas yang tergabung dalam Satgas Covid 19, tim PPLN dari TNI dan POLRI. Petugas ini juga akan didukung oleh Tim dari BPBD Jatim yang akan melakukan disinfeksi.
"Disinfeksi akan dilakukan pada barang bawaan jamaah, serta bus yang membawa jamaah. Bus akan didisfeksi sebelum dan sesudah digunakan penjemputan," ucap Khofifah.
Khofifah menjelaskan, pemeriksaan kesehatan kepada para jemaah haji setiba di Tanah Air ini sesuai dengan Surat Edaran no 22 Tahun 2022 oleh Satgas Penanganan Covid-19, terkait protokol kesehatan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) yang diterbitkan oleh BNPB tertanggal 8 Juli 2022.
Arahan Menkes
Tidak hanya itu, sesuai arahan Menteri Kesehatan, bagi jamaah haji yang belum booster vaksin Covid-19, maka harus dilakukan vaksinasi booster. Tim booster maupun vaksinnya telah standby disiapkan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim.
"Bagi seluruh jamaah haji yang tercatat belum melakukan vaksin booster diwajibkan mendapat suntikan booster sebelum kembali ke daerahnya masing-masing," ujarnya.
Lebih lanjut, dalam rangka membatasi penyebaran virus Covid- 19, pemerintah telah membekali haji Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah haji (K3JH). K3JH tersebut, kata Khofifah, dibagikan dalam rangka memantau kesehatan jemaah haji selama 21 hari setelah pulang dari tanah suci
"Sepulangnya haji ke tanah air, maka harus dimonitor oleh Puskesmas di masing-masing daerah," ucap Khofifah.
Advertisement