Â
Â
Baca Juga
Liputan6.com, Surabaya - Tiga orang tewas usai menenggak minuman keras (miras) jenis ciu pada acara melekan pernikahan AK di daerah Banjar Melati, Lakarsantri Surabaya, pada Senin, 18 Juli kemarin.
Advertisement
“Yang meninggal itu tiga orang yaitu A, S dan D di rumah sakit BDH dan RSUD dr Soetomo Surabaya, pada tanggal 21 dan 22 Juli kemarin. Dan semuanya juga sudah dimakamkan," ujar Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, Ipda Bambang Setiawan, Senin (25/7/2022).
Pihaknya langsung mengamankan penjual miras berinisial AZ (49) warga Jalan Raya Kepatihan, Menganti Gresik.
"Kami juga mengamankan barang bukti sembilan botol miras ciu yang dikonsumsi pada saat kejadian tersebut," ucapnya.
Bambang menceritakan, AK saat itu sedang mengadakan pesta pernikahan dan dia sengaja mengundang teman-temannya untuk begadang atau melekan sambil mengonsumsi miras.
"Teman-teman AK datang sambil membawa miras masing-masing dan mencampurkan miras menjadi satu. Selang beberapa hari usai mengkonsumsi miras, timbul efek dan gejala. Mereka selanjutnya dibawa ke rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia," ujarnya.Â
Sebelumnya, 5 Orang Tewas
Sebelumnya, pesta minuman keras yang berlangsung selama dua malam berturut-turut menelan lima korban jiwa. Pesta miras diduga oplosan itu berlangsung di Ari Subagio, di Jalan Bronggalan Sawah V Surabaya.
Ari Subagio, warga Kampung Bronggalan, Surabaya, yang menjadi tuan rumah pada peristiwa itu, juga merupakan penjual miras yang mereka tenggak, juga ikut tewas.
"Ari Subagio diketahui selama tiga bulan terakhir berjualan minuman keras," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambaksari Surabaya Komisaris Polisi Muhammad Akhyar di Surabaya, dilansir dari Antara, Kamis (15/7/2022).
Peserta pesta miras yang berlangsung secara maraton pada Sabu (9/7) hingga Minggu (10/7) malam lalu itu berjumlah tujuh orang. Dua orang peserta beruntung masih hidup, sedangkan lima lainnya tumbang satu per satu sejak Selasa (12/7) lalu.
Korban terakhir yang meninggal dunia teridentifikasi bernama Arif Effendi, usia 33 tahun, Rabu (13/7), setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya.
Advertisement