Liputan6.com, Jember - Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jember memanfaatkan asap cair batok kelapa untuk mengobati ternak yang terkena penyakit mulut dan Kuku (PMK).
Menurut Krodinator Pengobatan PMK Tagana Jember Nur Cholis, obat alami yang digunakan itu adalah biodin spray yang berasal dari asap cair batok kelapa yang dicampur dengan bumbu rempah laos.
“Kami menggunakan bobat alami biodin spray yang berasal dari asap cair batok kelapa dicampur dengan bumbu rempah laos untuk mengobati hewan yang terpapar PMK,”ujar Nur Cholis, Rabu (27/7/2022).
Advertisement
Kata Nur Cholism asap cair batok kelapa tersebut merupakan hasil penyulingan dari pembakaran batok kelapa yang berfungsi sebagai obat luka pada ternak untuk membuhuh kuman dan virus pada tubuh hewan.
“Obat alami tersebut merupakan buatan pemuda asal Kecamatan Panti Jember. Setelah obat tersebut diberikan kepada ternak dalam hitungan menit hewan ternak sudah mau makan Kembali,” tambah Nur Cholis.
Menurutnya, pihak Tagana Jember bersama relawan sudah melakukan penyemprotan disinfektan dan pemberian obat biodin spray di Desa Silo dan rencananya akan dilakukan secara bertahap di Kecamatan lain.
“Relawan Tagana memberikan layanan dukungan psikososial saat bawah PMK, bahwa kami juga melakukan edukasi dan mitigasi kepada warga yang memiliki ternak agar mengantisipasi terinveksinya PMK,” Kata Nur Cholis.
PMK di Jember Capai 12 Ribu Ekor
Sementara itu, jumlah ternak yang terpapar PMK di Kabupaten Jember mencapai 12 ribu ekor lebih, sehingga pihak Tagana terus bergerak untuk membantu masyarakat untuk mengobati ternak yang terkena penyakit dan mencegah meluasnya penyebaran PMK.
Salah Seorang peternak di Desa Silo M Zaini mengaku senang Tagana Bersama relawan melakukan pengobatan. Terlabih lagi pengiobatanya secara gratis, untuk hewan ternak yang terpapar PMK, terutama sapi yang banyak terpapar PMK dj Banyuwangi.
“Mudah- mudahan dengan obat alami dari asap cair batok kelapa dicampur laos bisa menyembuhkan sapi-sapi yang ternkena PMK, sehingga hewan ternak sehat Kembali,” ujarnya
Hingga saat ini pemerintah Kabupaten Jember masih menutup sementara seluruh pasar hewan di wilayah jember. Sejak 22 Juli 2022 hingga batas waktu yang belum ditentukan sebagai Langkah antisipasi agar penyebaran PMK tidak semakin meluas.
Advertisement