Sukses

Peduli Gender, Tidar Surabaya Akomodir Peran Perempuan dalam Politik

Dwi memberi contoh Ketua Umum Tidar dijabat seorang perempuan, yakni Rahayu Saraswati. Bahkan beliau juga diberi kepercayaan sebagai salah satu Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

Liputan6.com, Surabaya - Keberpihakan partai politik kepada isu gender dinilai belum maksimal. Perempuan masih terkesan menjadi obyek ketimbang subyek politik.

Namun Tunas Indonesia Raya (Tidar) sebagai sayap pemuda Partai Gerindra mengungkapkan kepedulian terhadap gender. Hal itu disampaikan Dwi Wijayanto, Ketua PC Tidar Kota Surabaya.

"Dalam program saya ke depan, tentu juga memperhatikan isu gender. Tentu kami akan mengakomodasi peran perempuan dalam program mau pun kepengurusan," tutur politisi muda yang akrab disapa Dokter Dwi itu, Kamis (28/07/2022).

Dwi mengungkapkan, Gerindra dan Tidar menempatkan perempuan setara dengan pria dalam politik. Hal itu dibuktikan dengan ruang politik dan kesempatan yang sama di dalam organisasi.

Dwi memberi contoh Ketua Umum Tidar dijabat seorang perempuan, yakni Rahayu Saraswati. Bahkan beliau juga diberi kepercayaan sebagai salah satu Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

"Suara perempuan sangat signifikan, tentu harus kami dengar dan akomodasi," ujar pemilik Wedding Organizer Maharagung itu.

Sementara itu, Sekretaris PD Tidar Jawa Timur, Ahmad Maududi Maschan menjelaskan Dokter Dwi terpilih menjadi Ketua Tidar Surabaya dari lima nominator yang ada. Pihaknya, menilai yang bersangkutan punya kapasitas untuk memimpin Tidar di kota metropolis seperti Surabaya.

2 dari 2 halaman

Karakteristik Khusus

Menurut pengurus Ansor Jatim yang akrab disapa Gus Dodi tersebut, untuk kota metropolis seperti Surabaya dibutuhkan figur yang memiliki karakteristik khusus. Diantaranya muda dan visioner. Menurutnya, syarat itu ada pada sosok Dokter Dwi

"Kami sangat selektif memilih ketua, sebab Tidar punya misi mendulang suara secara maksimal dari ceruk anak muda. Karena misi akhirnya menambah suara partai dan mengantarkan Pak Prabowo Subianto sebagai Presiden RI ke-8," tegas putera KH. Ali Maschan Moesa, tokoh NU Jawa Timur tersebut.