Liputan6.com, Banyuwangi Sumber Dilem di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi adalah sumber mata air tertua di wilayah setempat.
Sumber mata air yang berada di kawasan KPH Banyuwangi Utara itu memiliki peran penting dalam mencukupi kebutuhan air bagi warga. Terdapat lebih dari 300 Kepala Keluarga menggantungkan kebutuhan air dari sumber tersebut.Â
Dalam beberapa dekade terakhir sumber mata air itu mengalami penyusutan volume akibat berkurangnya daerah resapan yang mengakibatkan menurunnya debit air yang mengalir setiap rumah warga. Kondisi itu menjadi permasalahan dan jelas tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Advertisement
Berawal dari hasil observasi tersebut, Himpunan Mahasiswa Mesin Universitas PGRI Banyuwangi (HMM Uniba) mencoba menawarkan solusi. Melalui semangat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 RI, para mahasiswa mengadakan program revitalisasi di sumber mata air tersebut, Kamis  (18/8/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan LMDH dan sejumlah warga setempat.
Ketua HMM Uniba Bima Kusuma mengatakan, kegiatan revitalisasi itu upaya untuk menjaga kelestarian mata air di wilayah setempat.Â
Proses dimulai dengan melakukan pembersihan pada jalur aliran air dari hulu hingga ke tandon penyimpanan serta melakukan observasi dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan keperluan konservasi.
"Di tahap awal ini kami lakukan observasi, melakukan pembersihan, dan mencatat data-data penting berkaitan sumber mata air. Ini masih babak awal," kata Bima. Kami (18/8/2022).
Bima menjelaskan pada bulan-bulan selanjutnya akan dilakukan penanaman bambu. Diharapkan dengan penambahan rumpun dapat menjadi daerah resapan tambahan yang berdampak pada peningkatan volume air yang dihasilkan.
Selanjutnya akan ada penempatan papan rambu larangan perusakan di area kunci dekat sumber mata air, hingga papan yang memuat informasi tentang ragam jenis bambu yang ada di wilayah setempat.
"Kita akan mencatat ragam jenis bambu, dan informasi ilmiah lain yang ada di Sumber Dilem. Kami berharap informasi itu dapat menjadi dasar penting untuk pengembangan program di masa yang akan datang, " harapnya.
Serius
Tokoh Masyarakat setempat Widie Nurmahmudy berharap keseriusan akademisi itu untuk merevitalisasi Sumber Dilem. Mengingat sumber tersebut adalah mata air pertama di Lingkungan Papring dan masih difungsikan hingga saat ini.
"Saya berharap ini berkelanjutan dan tidak berhenti di sini saja. Semoga dalam beberapa waktu mendatang ada banyak ragam inovasi yang dimunculkan untuk upaya konservasi di Sumber Dilem," tandasnya.
Sebagai informasi dalam kegiatan tersebut mahasiswa bersama dengan perwakilan LMDH dan sejumlah elemen masyarakat melakukan penandatanganan pakta integritas yang berisikan komitmen bersama untuk saling berkolaborasi menjaga, merawat dan mengembangkan Sumber Dilem.
Â
Advertisement