Sukses

Sedot Dana Rp 37 Miliar, Beasiswa Banyuwangi Cerdas Sasar 1.700 Mahasiswa

Ipuk menyebutkan, program beasiswa tersebut sebagai ikhtiar untuk mewujudkan kemerdekaan pendidikan bagi anak bangsa.

Liputan6.com, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendatangi rumah salah satu peraih beasiswa Banyuwangi Cerdas Muhammad Yusuf Hidayat di Kelurahan Pakis. 

Yusuf yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Jember angkatan 2019 mempersilakan Ipuk singgah di rumahnya. Mereka pun terlibat obrolan yang hangat.

"Saat ini sedang sibuk apa di kampusnya?" tanya Ipuk kepada Yusuf, Jumat (19/8/2022).

"Sekarang sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Situbondo," ujarnya.

Yusuf bercerita tentang awal mula menerima beasiswa tersebut. Dia sebelumnya sudah tak bermimpi bisa kuliah melihat latar belakang ekonomi keluarga.

"Melihat kondisi orang tua yang sudah sepuh, sepertinya saya tidak ada harapan untuk kuliah. Saya pikir saya akan lanjut kerja. Untungnya, dapat informasi ini, terus saya mencoba dan Alhamdulillah lolos," cerita lulusan SMKN 1 Glagah itu.

Ipuk sendiri terus menyemangati Yusuf untuk bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. "Belajar, berorganisasi, selalu minta doa orangtua, dan jangan lupa salat, insyaAllah itu kunci suksesnya,” papar Ipuk.

Ipuk menyebutkan, program beasiswa tersebut sebagai ikhtiar untuk mewujudkan kemerdekaan pendidikan bagi anak bangsa.

"Akses pendidikan kita ikhtiarkan lebih mudah bagi seluruh anak bangsa," ungkap Ipuk.

2 dari 2 halaman

Terus Bertambah

Program Banyuwangi Cerdas diinisiasi sejak 2011. Setiap tahunnya terus bertambah. Di masa kepemimpinan Ipuk, program ini terus dipertahankan.

Beasiswa Banyuwangi Cerdas dikembangkan menjadi dua skema, yaitu beasiswa penuh selama empat tahun dan beasiswa insidentil yang diberikan sekali selama masa perkuliahan. Total Pemkab Banyuwangi telah mengucurkan Rp37,28 miliar untuk program ini, dengan sasaran lebih dari 1.700 mahasiswa.

Program beasiswa Banyuwangi Cerdas tersebut berlaku bagi sejumlah kampus yang telah menjalin kerja sama. Di antaranya adalah Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Islam KH Achmad Siddiq Jember, Universitas Terbuka, ISI Surakarta, dan Universitas Negeri Hindu di Bali.

"Untuk beasiswa dengan skema insidentil boleh dari berbagai kampus mana pun,” imbuh Kepala Dinas Pendidikan Suratno.