Liputan6.com, Surabaya - Polisi menetapkan tiga tersangka kasus perosotan ambrol di Kenjeran Water Park (Kenpark) Surabaya pada 8 Mei 2022 lalu.
Mereka adalah Manager Operasional berinisial SB, General Manager berinisial PS dan pemilik Kenjeran Park berinisial ST.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKP Arief Ryzki Wicaksana mengungkapkan, pengelola Kenpark bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penanganan 17 korban hingga kesehatannya kembali pulih. Oleh karena itulah, proses penyelidikan dan penyidikan perkaranya terbilang agak lama.
Advertisement
“Proses penyelidikan yang dilakukan anggota Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, telah menuruti prosedur. Misalnya, kami pemanggilan tapi yang bersangkutan meminta penundaan, sesuai prosedur ya harus kami turuti,” ucapnya, Selasa (23/8/2022).
AKP Arief menyebut, sejumlah petinggi manajemen Kenpark saat dilakukan pemanggilan untuk dimintai keterangan polisi selalu berdalih masih sibuk menangani para korban.
“Alasannya masih sibuk mondar-mandir ke rumah sakit maupun ke rumah para korban,” ujarnya.
17 Korban
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya mengungkapkan, tercatat 17 orang menjadi korban insiden runtuhnya bagian wahana perosotan di kawasan Kolam Renang Waterpark Kenjeran Surabaya.
"Korban mayoritas anak-anak dan remaja dan telah mendapat penanganan medis di RSUD Dr. Soetomo dan RS Dr. Soewandhi Surabaya," ujarnya didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, General Manager Kenpark Surabaya Paul Steven, Minggu (8/5/2022).
Khofifah menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan berbagai pihak. Di antaranya Wali Kota Surabaya dan pengelola Kenpark guna melakukan investigasi menyeluruh atas penyebab tragedi tersebut.
Advertisement