Liputan6.com, Banyuwangi Sesepuh kader Nahdlatul Ulama Banyuwangi Mukhlis Amirudin mengaku kecewa berat dengan kasus 'amplop kiai' yang dilontarkan ketua umum PPP Suharso Manoarfa pada 15 Agustus lalu.
Didampingi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Mukhlis mengadukan kasus ini ke Polresta Banyuwangi.
Advertisement
Mukhlis menilai pernyataan kasus 'Amplop Kiai' ada unsur pelanggaran di Pasal 156 dan atau Pasal 156 A KUHP. Suharso dianggap melanggar aturan perihal menyatakan kebencian atau penghinaan terhadap suatu agama atau golongan di muka umum.
"Kami sementara ini masih mengadu, kami menilai statmen Suharso Manoarfa yang ngomong di depan KPK, setiap kali berkunjung ke kiai di selalu mengamplopi. Bagi kami itu pelecehan terhadap kiai khususnya kalangan NU," kata Mukhlis Amirudin, Jumat (26/8/2022).
Sesepuh Pagar Nusa Banyuwangi ini menilai bahwa pernyataan tersebut menyudutkan kiai. Dimana Kiai seolah adalah ladang korupsi dan gratififikasi.
"Itu jelas menyakiti hati kami khususnya kader-kader NU. Kader-kader NU hampir disetiap daerah pun ramai dan ada yang sudah melaporkan Suharso ke polisi," ujarnya.
Pihaknya juga mendesak Presiden Jokowi untuk memecat Suharso dari jabatannya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
"Kami meminta begini tidak ada kaitannya dengan partai politik. Hanya sebagai kader NU kami merasa statment itu telah melecehkan Kiai. Kami meminta Presiden memecat Suharso," pungkasnya.
Sudah Minta Maaf
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan sudah menjelaskan soal ungkapan amplop kiai yang disampaikannya kepada internal partai. Dia juga mengaku sudah meminta maaf terkait ucapannya tersebut.
"Kalau secara internal, sudah dijelaskan di beberapa kesempatan. Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya enggak pas," kata Suharso kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Dia menyampaikan telah bertemu dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Ketua Majelis Syariah PPP KH Afifuddin Muhajir untuk menjelaskan soal polemik 'amplop kiai'. Suharso menyebut KH Afifudin memang sempat suuzon, namun sudah menerima penjelesannya.
"Beliau menanggapi dengan baik dan senang sekali dengan penjelasan saya. Awalnya beliau suuzan, tetapi setelah mendengarkan penjelasan saya, beliau mengatakan lega dan dapat menerima penjelasan saya," jelasnya.
Advertisement