Sukses

Ubaya Pentaskan Wayang Babad Wanamarta, Jadi Cerminan Bangkit Usai Pandemi

Benny mengatakan, cerita wayang Babad Wanamarta menggambarkan Indonesia saat berjuang mengusahakan kemerdekaan.

Liputan6.com, Surabaya - Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar pertunjukan wayang kulit Babad Wanamarta yang dimainkan oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Kadis Disbudpar) Jatim Sinarto.

Rektor Ubaya Benny Lianto mengungkapkan, pagelaran wayang sudah menjadi tradisi Ubaya sejak dulu dan kembali diadakan sebagai momen melangkah pasca pandemi sekaligus dalam rangka memperingati HUT ke-77 tahun kemerdekaan Indonesia.

"Ubaya ingin menggaungkan budaya asli Indonesia ke lintas generasi. Sesuai tema Babad Wanamarta, kami ingin semua generasi bisa bersatu dalam membangun kehidupan baru yang lebih baik,” ujarnya di Ubaya Training Center, Kampus III Ubaya Mojokerto, Senin (5/9/2022).

Benny mengatakan, cerita wayang Babad Wanamarta menggambarkan Indonesia saat berjuang mengusahakan kemerdekaan. Lakon ini mengisahkan usaha Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa atau biasa disebut Pandawa dalam mendirikan istana di Hutan Wanamarta.

"Hutan tersebut terkenal sangat angker sehingga mustahil dimasuki siapapun. Pandawa pun harus mengalahkan serangan dari makhluk penunggu hutan," ucapnya.

"Dengan ketekunan, pantang menyerah, serta kesungguhannya, Pandawa akhirnya berhasil mendirikan istana megah yang diberi nama Amarta," imbuh Benny.

2 dari 2 halaman

Cintai Budaya

Melalui pagelaran wayang ini, lanjut Benny, Ubaya ingin mengajak masyarakat untuk mencintai budaya lewat hiburan lokal. Benny berharap, nilai-nilai baik dalam cerita wayang ini dapat dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

“Ubaya berupaya untuk terus menjaga kelestarian kesenian lokal, khsususnya wayang kulit, agar dapat dinikmati masyarakat dari masa ke masa,” ujarnya.