Sukses

LPNU Jatim: Kenaikan Harga BBM Membuat UMKM Sulit Bangkit

Fauzi menjelaskan BBM bersifat multiplayer effect, dampak ekonominya langsung. Karena itu, seharusnya kebijakan menaikan BBM adalah keputusan paling akhir.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur Fauzi Priambodo menyatakan,  kenaikan harga BBM berdampak langsung pada sektor usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.

"Saat covid sudah melandai, sektor UMKM dengan susah payah berusaha untuk survive kembali. Namun, ketika harga BBM naik, kekuatan UMKM tinggal kekuatan terakhir. Sulit hidup kembali tanpa dukungan pemerintah," terang Fauzi, Jumat (9/9/2022).

Fauzi membeberkan pengalamannya sejak 2018 membuat program NUconomics, didalamnya ada pendampingan, pelatihan, marketing, teknologi, digitalisasi dan monitoring serta evaluasi. Dalam perjalanan pihaknya pendampingan UMKM, sebelum covid para pelaku UMKM sudah mengeluhkan pendapatan mereka. Terlebih pasca kenaikan harga BBM.

Padahal UMKM merupakan pilar ekonomi yang menjadi penopang perekonomian bangsa. Fauzi mengutip data Bank Dunia, hampir 64 persen tenaga kerja diserap UMKM. Sebab, pabrik-pabrik besar telah melakukan mesinisasi.

"UMKM punya peran penting pada negara, karena tingginya serapan tenaga kerja di sektor UMKM. Kalau UMKM terpukul, tentu berdampak pada perekonomian nasional," kata kader muda NU ini.

Fauzi menjelaskan BBM bersifat multiplayer effect, dampak ekonominya langsung. Karena itu, seharusnya kebijakan menaikan BBM adalah keputusan paling akhir, setelah subsidi lainnya tidak bisa diambil. Baru, mengambil subsidi BBM.

2 dari 2 halaman

Hentikan Bangun Infrastruktur

Fauzi berharap pemerintah menahan diri dulu untuk membangun infrastruktur, seperti jalan tol. Karena dampaknya jangka panjang, dinikmatinya pun jangka panjang. Sedangkan BBM langsung terasa dampaknya.

"Saya berharap tidak ada lagi kebijakan pengurangan subsidi BBM, karena dampaknya langsung dan terasa bagi pelaku UMKM. Saya kira masih ada opsi-opsi lain selain pengurangan atau pencabutan subsidi BBM," pungkas Fauzi.

Â