Liputan6.com, Probolinggo - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memastikan tidak ada korban meninggal dunia akibat putusnya jembatan gantung di Desa Krengenan, Kabupaten Probolinggo, Jumat pagi (9/9/2022).
"Sebanyak 28 orang luka ringan dan 13 orang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Waluyojati untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo Aries Setyawan, dikutip dari Antara.
Â
Advertisement
Jembatan gantung itu menjadi penghubung antara Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan dan Desa Pajarakan Kulon di Kecamatan Pajarakan yang sering digunakan oleh warga di dua desa setempat.
Berdasarkan kronologis yang diterima BPBD, lanjut dia, para siswa SMP 1 Pajarakan sebanyak 150 siswa menggelar jalan santai dan saat melewati jembatan gantung, tiba-tiba di tengah jembatan diduga ada beberapa anak berayun-ayun, sehingga menyebabkan tali jembatan putus.
"Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana sudah melakukan assesment dan Pusdalops berkoordinasi dengan pemerintah dan relawan setempat terkait insiden putusnya jembatan gantung itu," katanya.
Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab
Pemkab Probolinggo, kata Aries Setyawan, akan menanggung biaya pengobatan kesehatan para korban yang jatuh akibat jembatan putus akan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah karena kejadian tersebut melakukan bencana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, aparat kepolisian memasang garis polisi di lokasi jembatan gantung yang putus agar warga tidak mendekat ke lokasi tersebut dan memudahkan olah tempat kejadian perkara.
Advertisement