Liputan6.com, Banyuwangi - Tarif tiket bus di Terminal Brawijaya Banyuwangi melambung hingga 30 persen karena menyesuaikan kenaikan harga BBM.
"Kenaikan tarif tiket diberlakukan oleh masing-masing pemilik armada bus. Bervariatif, berkisar di 15-30 persen," ucap Kepala Seksi (Kasi) Lalu Lintas UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan (P3) LLAJ Banyuwangi, Sahroni, Minggu (11/9/2022).
Menurut Sahroni, sejak pemerintah mengumumkan secara resmi kenaikan BBM, sejumlah angkutan juga ikut menaikkan harga tarif angkutan umum.
Advertisement
Dia membeberkan, kenaikan tarif terjadi pada Bus Harapan Baru dari tarif lama Rp 110 ribu kini menjadi Rp 150 ribu. Ada juga Bus Patas dari Banyuwangi ke Surabaya, dari tarif awal hanya Rp170 ribu kini menjadi Rp 200 ribu.
"Kenaikannya di kisaran Rp 30 ribu saja, itu juga tampaknya sangat wajar dan cukup dipahami oleh para penumpang angkutan umum," cetusnya.
Selain itu, ada juga angkutan Bus Mila antar kota antar provinsi dari Banyuwangi ke Jogja juga mengalami kenaikan. Dari tarif awal sebesar Rp 160 ribu kini menjadi Rp 200 ribu.
"Semua sudah kita data untuk kita laporkan ke Provinsi, agar menjadi evaluasi para pimpinan," tuturnya.
Untuk jumlah kendaraan sendiri, Sahroni menyebut, setidaknya ada 14 unit kendaraan bus. Di antaranya Bus Harapan Baru delapan unit kendaraan dan enam unit Bus Mila.
"Khusus Bus Mila bisa mencapai delapan unit kendaraan, tergantung jumlah penumpang," ungkapnya.
Kondusif
Sahroni menambahkan, meski tarif angkutan umum mengalami kenaikan. Ternyata tidak berdampak terhadap para penumpang. Dikarenakan, para penumpang tampaknya sudah memahami jika adanya kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga lainnya.
"Terpenting kondusif, para penumpang tidak ada penolakan maupun protes terhadap kenaikan tarif. Sehingga, saling memahami adanya kenaikan harga BBM yang cukup berimbas dalam semua sektor," tukasnya.
Sahroni mengaku telah mendata seluruh kenaikan tarif setiap bus angkutan di Terminal Brawijaya. "Sudah kami sampaikan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim untuk dievaluasi dan ditindaklanjuti," tandasnya.
Â
Advertisement