Sukses

4 Korban Jembatan Gantung Putus Probolinggo Masih Dirawat

Salah seorang guru yang menjadi korban, Irma mengatakan hanya dirinya yang masih menjalani rawat inap karena beberapa guru yang mengalami luka sudah diperbolehkan pulang.

 

 

Liputan6.com, Probolinggo - Kepala SMPN 1 Pajarakan Probolinggo Arif Syamsul Hadi menyatakan, saat ini tiga siswa dan satu guru SMPN 1 Pajarakan masih menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo, akibat jembatan gantung yang putus pada Jumat 9 September lalu.

Sebanyak 40 siswa dan seorang guru menjadi korban yang jatuh ke sungai akibat jembatan gantung putus yang menghubungkan Desa Kregenan di Kecamatan Kraksaan dengan Desa Pajarakan Kulon di Kecamatan Pajarakan, kemudian dari proses evakuasi terdapat 16 orang mengalami luka-luka dan dirujuk ke RSUD Waluyo Jati.

Sedangkan, 37 korban lainnya yang mengalami luka ringan dan sebagian sempat dirawat sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah baik, bahkan sebagian juga sudah mulai masuk sekolah pada Senin (12/9) pascaputusnya jembatan gantung tersebut pada Jumat (9/9).

Salah seorang guru yang menjadi korban, Irma mengatakan hanya dirinya yang masih menjalani rawat inap karena beberapa guru yang mengalami luka sudah diperbolehkan pulang.

"Saya dirawat karena masih merasakan rasa sakit pada bagian perut dan rusuk akibat tertimpa besi dari jembatan. Saya tidak tahu kapan diperbolehkan pulang," tuturnya, Selasa (13/9/2022).

 

2 dari 2 halaman

Pengobatan Ditanggung Pemkab

Ketua KONI Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan juga sempat menjenguk empat korban luka-luka yang masih menjalani perawatan di RSUD Waluyo Jati dan menyapa korban yang sudah masuk sekolah.

"Kedatangan saya untuk memberikan dukungan moril secara langsung kepada para korban, serta memberikan tali asih kepada korban yang terjatuh ke sungai dalam rangka jalan sehat memperingati Hari Olah Raga Nasional (Haornas)," katanya.

Seluruh biaya pengobatan para korban jembatan putus tersebut ditanggung oleh Pemkab Probolinggo.