Liputan6.com, Surabaya - Sepuluh warga binaan Lapas IIA Sidoarjo dilatih menjadi kader kesehatan. Mereka akan dibina dan diseleksi agar menjadi agen kesehatan di lapas.
Kegiatan ini sebagai tonggak awal sebelum mereka benar-benar diterjunkan untuk membantu tim kesehatan lapas yang terletak di jantung kota udang itu. Lima orang tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat memberikan pelatihan dan pendampingan teknis.
Baca Juga
“Mereka ini akan diseleksi, sebelumnya kami melihat latar belakang dan keahlian yang dimiliki, sehingga bukan sembarang warga binaan bisa mendapat kesempatan menjadi kader kesehatan,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji, Rabu (14/9/2022).
Advertisement
Zaeroji menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi Permenkumham Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lapas.
Tujuannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di lapas, petugas kesehatan dibantu oleh tamping kesehatan. Mereka dipilih oleh petugas serta bekerja secara sukarela untuk membantu peningkatan derajat kesehatan di lapas.
“Untuk mendukung pelaksanaan pembinaan di lapas, warga binaan dapat diangkat menjadi tamping, tentunya dengan kriteria dan syarat tertentu,” urainya.
Kalapas Sidoarjo Teguh Pamuji menjelaskan bahwa para tamping yang terpilih setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi. Dia berharap para warga binaan seserius mungkin mengikuti kegiatan pemilihan kader kesehatan ini.
Peluang Dapat Remisi
"Kesempatan menjadi tamping ini banyak keuntungannya, salah satunya berpeluang mendapatkan remisi lebih besar dari warga binaan lain karena dianggap telah berjasa membantu negara dalam memberikan pelayanan kepada warga binaan lain,” urai Teguh.
Teguh juga menjelaskan bahwa tamping kesehatan itu terbagi menjadi dua jenis. Yaitu tamping klinik dan kader kesehatan. Tamping Klinik adalah akan membantu petugas kesehatan di klinik/ poliklinik lapas.
Sedangkan kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan untuk memberikan motivasi dan penyampaian informasi dalam menjaga kesehatan.
“Tamping klinik nanti lebih banyak berada di klinik lapas, sedangkan kader kesehatan lebih sering berada di blok hunian untuk melakukan penyuluhan kesehatan,” ujarnya.
Advertisement