Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 926 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bakal bakal menjalani prosesi wisuda pada Sabtu 17 September mendatang.
Dari jumlah tersebut lebih dari separuh dari wisudawan berpredikat cumlaude atau lulus dengan pujian. Jumlahnya mencapai 550 orang. Wisudawan cumlaude didominasi perempuan (wisudawati).
"Acara wisuda adalah awal memasuki kehidupan yang sebenarnya di masyarakat. Semoga ilmu dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah menjadi bekal dalam memasuki dunia kerja," ujar Wakil Rektor I Unusa Kacung Marijan, Kamis (15/9/2022).
Advertisement
Kacung mengungkapkan, kompetensi yang telah dimiliki akan menjadi bukti lulusan Unusa mampu bersaing di masyarakat. Itu sebabnya Unusa tidak hanya memberikan selembar ijazah dan transkrip nilai.
"Tapi juga membekali dengan selembar kertas sertifikat komptensi yang diperoleh melalui uji kompetensi di Lembaga Sertifikasi Profesi," ucapnya.
Pada wisuda tahun ini, lanjut Kacung memang belum semua Prodi memperoleh sertifikat kompetenasi, karena skema yang sudah terlisensi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) masih terbatas, diharapkan pada wisuda berikutnya semua wisudawan akan memperoleh sertifikat kompetensi.
"Saat ini LSP sedang mengajukan penambahan ruang lingkup skema ke BNSP. Itu sebabnya pada wisuda kali ini selain memberikan ijazah kami juga menyerahkan sertifikat kompetensi," katanya.
16 Wisudawan Terbaik
Kacung mengatakan, selain menyerahkan sertifikat kompetensi, Rektor Unusa juga menyerahkan sertifikat kepada wisudawan terbaik.
"Ada 16 wisudawan terbaik, mereka yang masuk kategori ini adalah wisudawan yang tidak hanya memiliki indek prestasi kumulatif (IPK) terbaik, tapi juga aktif dalam kegiatan kemahasiswaaan yang dinilai dari pengumpulan nilai satuan kredit prestasi (SKP)," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Akamawa dan Perpustakaan Unusa, Umdatus Soleha menyebut, pihaknya menghitung nilai kegiatan yang diikuti mahasiswa dalam satuan kredit prestasi. "Mahasiswa sebelum mereka diwisuda harus dapat mengumpulkan SKP minimal," ujarnya.
Advertisement