Liputan6.com, Probolinggo Car Free Day (CFD) di Alun-alun Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur diramikan oleh sejumlah kegiatan kolaborasi dengan menghadirkan pameran batik dan pembagian souvenir batik.
“Care Free Day minggu besok akan berbeda dari biasanya. Sebab akan dimeriahkan dengan kolaborasi berbagai kegiatan. Silahkan ajak seluruh anggota keluarga maupun teman untuk datang ke Alun-alun Kraksaan,” kata Camat Kraksaan Ponirin, di Probolinggo, Sabtu (1/10/2022).
Sehubungan bertepatan dengan momentum peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, CFD kali ini akan dimeriahkan dengan pameran batik dan pembagian souvenir batik yang akan digawangi oleh Owner Batik Tulis Ronggo Mukti dari Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan.
Advertisement
“Selanjutnya ada musik tradisional wirojalu serta tari Glipang massal yang akan dibawakan oleh 500 orang siswa dan siswi dari Korwil Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kraksaan dan Krejengan. Kemudian ada juga bersih-bersih Alun-alun Kraksaan bersama masyarakat pengunjung dan pelapak,” jelasnya.
Ponirin menerangkan CFD ini tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab di CFD ini para pelaku UMKM bisa berjualan disitu sehingga perekonomiannya bisa terangkat dan penghasilannya bisa meningkat.
“Jadi musik tradisional wirojalu, pameran batik, tari Glipang massal dan bersih-bersih Alun-alun Kraksaan ini fokusnya untuk mengundang masyarakat agar datang ke Alun-alun Kraksaan. Dengan demikian mereka akan melihat dari dekat Car Free Day yang rutin digelar setiap minggu pagi,” terangnya.
Terkait dengan bersih-bersih Alun-alun Kraksaan, Ponirin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk membudayakan masyarakat agar bisa hidup bersih dan sehat. “Paling tidak nantinya tidak ada sampah yang berserakan karena sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya,” ujarnya.
Sehubungan dengan kolaborasi berbagai kegiatan tersebut membuat CFD mingu ini tampil beda dari biasanya. “Harapan kami mudah-mudahan masyarakat Kraksaan semakin berjaya perekonomiannya dan semakin meningkat. Serta dukungan dari Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada masyarakat Kraksaan akan semakin baik,” tegasnya.
CFD Probolinggo Dilaksanakan Secara Mandiri
Menurut Ponirin, pelaksanaan CFD sejak awal sudah dilakukan secara mandiri dan semua diserahkan kepada relawan dan pelaku UMKM di Kecamatan Kraksaan serta pelapak yang berasal dari seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.
“Alhamdulillah, semakin hari sudah semakin maju kegiatannya. Harapannya ini bisa menjadi agenda rutin setiap minggu. Masyarakat bisa berolahraga sambil beli makanan dan minuman di CFD. Tidak perlu memasak pagi untuk sarapan cukup datang ke CFD karena sudah ada beragam kuliner yang tersaji dan bisa dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.
Ponirin menambahkan bahwa CFD ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Kraksaan memang benar-benar layak menjadi ibukota Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian akan bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. Semua ini juga didukung oleh para influencer yang turut membantu mempublikasikan kepada masyarakat luas.
“Saat ini CFD ini sudah dikelola secara lebih mandiri oleh para pelapak. Pihak Kecamatan Kraksaan hanya mengawasi saja. Tetapi kalau ada permasalahan, mereka masih konsultasi dengan pihak Forkopimka Kraksaan. Mudah-mudahan ke depan mereka betul-betul bisa mandiri dan tidak selalu tergantung kepada pemerintah dan relawan. Sehingga bisa membina kecamatan lain di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Advertisement