Sukses

Bupati Malang Minta Semua Korban Tragedi Kanjuruhan Dirawat Meski Tanpa Identitas

Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa semua korban dirawat di rumah sakit tanpa melihat identitas, sebab sebagian korban tidak membawa identitas.

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur bakal menanggung semua biaya perawatan medis bagi korban kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Bupati Malang Sanusi mengatakan bahwa semua korban dirawat di rumah sakit tanpa melihat identitas, sebab sebagian korban tidak membawa identitas.

"Semuanya dirawat, biaya semua yang nanggung nanti adalah pemkab," Kata Sanusi di Kabupaten Malang, Minggu (2/10/2022).

Pihaknya juga meminta agar semua korban Tragedi Kanjuruhan dirawat di rumah sakit. "Saya dapat laporan, saya minta bagaimana bisa dirawat semua," ujarnya.

Dia juga memaparkan ada sejumlah langkah yang langsung ditempuh, salah satunya mengerahkan sekitar 50 ambulans untuk mengevakuasi korban.

"Dinas Kesehatan setelah kejadian itu saya perintahkan agar kerahkan semua ambulans. Hampir 50 ambulans untuk mengevakuasi korban yang ada," ujar dia.

Sanusi berharap bahwa tragedi ini menjadi yang terakhir untuk persepakbolaan Indonesia. Dia juga meminta wakil bupati Malang untuk mengawal, mulai awal pertandingan sampai akhir dan mengomando di lapangan.

"Hari ini kami lakukan semua yang terbaik, yang bisa dilakukan oleh Kabupaten Malang dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang ada," katanya.

 

2 dari 2 halaman

Masuk ke Area Lapangan

Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya bertambah menjadi 129 orang.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.