Sukses

Penjual Dawet Gadungan Minta Maaf ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Rekaman suara Suprapti beredar di media sosial sekitar 2 Oktober 2022 lalu. Dalam kesaksiannya, ia mendiskreditkan pada suporter dalam tragedi Kanjuruhan itu.

Liputan6.com, Malang - Rekaman suara perempuan yang mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan sempat viral di media sosial beberapa saat lalu. Dalam rekaman, sosok itu memberi kesaksian yang dianggap mendiskreditkan suporter sebagai penyebab utama tragedi itu.

Sosok di balik suara penjual dawet gadungan itu akhirnya terungkap. Ia adalah Suprapti Fauziah, pernah jadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Malang. Perempuan itu datang langsung ke rumah salah satu korban tragedi Kanjuruhan untuk meminta maaf langsung.

Momen Suprapti Fauziah meminta maaf itu diunggah akun media sosial Aremania Culture. Suprapti meminta maaf ke keluarga Sam Nawi Curva Nord, salah satu korban tragedi Kanjuruhan. Ia tampak duduk bersimpuh menghadap keluarga korban di kawasan Singosari, Kabupaten Malang.

"Saya Bu Prapti mohon maaf karena voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum," kata Suprapti kepada keluarga korban.

"Demi Allah saya lilahi ta'ala meminta maaf kepada panjenengan, memohon dengan sangat bila ada kata saya yang salah ya mbak. Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik mas Nawi. Tolong dimaafkan ya mbak Eka," lanjut Suprapti.

"Untuk mas-masnya, saya juga mohon maaf sebesar-besarnya, Mbak Eka saya berterimakasih bila menerima permintaan maaf. Demi Allah tidak ada setingan apa-apa dan saya bukan suruhan siapa-siapa," ujarnya.

Suprapti kemudian bersimpuh mencium tangan perempuan bernama Eka, anggota keluarga korban Sam Nawi. Eka dan beberapa orang yang hadir kemudian menenangkan. "Sampun Bu," kata Eka sambil mengelus lengan perempuan itu.

2 dari 2 halaman

Rekaman Viral

Rekaman suara Suprapti beredar di media sosial sekitar 2 Oktober 2022 lalu. Dalam kesaksiannya, ia mendiskreditkan pada suporter dalam tragedi Kanjuruhan itu. Ia menyebut suporter itu dalam kondisi mabuk.

"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh (suporter sebelumnya sudah minum), yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata Suprapti dalam potongan rekaman suaranya.

Pasca beredarnya rekaman itu, Suprapti dicari banyak pihak. Sebab ia dinilai menyudutkan dan menebar fitnah yang merugikan keluarga korban dalam upaya menuntut keadilan. Suprapti sendiri tercatat pernah jadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPD Kabupaten Malang.