Liputan6.com, Probolinggo Rusdi (17), Aremania asal Probolinggo, mendadak menjadi sorotan di jagad media sosial. Pemuda asal Desa Kertosuko Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, ini masih bertahan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Rusdi diketahui tidak mau pulang dari Stadion Kanjuruhan lantaran diduga depresi akibat tragedi kerusuhan Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Rusdi diketahui berada di Stadion Kanjuruhan Malang sejak 1 Oktober lalu, di mana saat itu merupakan laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berujung kerusuhan yang menewaskan ratusan Aremania.
Advertisement
Tiga kawan Rusdi turut menjadi korban meninggal dunia. Sehingga dia kebingungan ketiga mengetahui jika tiga temanya itu sudah meninggal dunia.
Hal itu membuat dia memilih bertahan dan terlihat mondar-mandir di sekitar Stadion Kanjuruhan dan enggan pulang ke rumahnya lantaran diduga depresi.
Identitas Rusdi itu dibenarkan oleh Pamannya di Probolinggo Saleh. Kata dia, pemuda yang berada di Stadion Kanjuruhan itu adalah keponakannya. Kepada keluarga, sebelum berangkat ke Malang, Rusdi berpamitan hendak kerja di Bali.
“Dia itu sebelumnya pamitnya mau kerja di Bali. Tahunya dapat kabar sekarang ini ternyata ada di Malang," ujar Saleh, Jumat (14/10/2022).
Kata Saleh, Rusdi merupakan anak yatim piatu. Selama ini dia tinggal bersama kakaknya Saleh, Sadi. Rusdi merupakan anak dari pasangan Sumia istri Saden dan Sadiah yang keduanya sudah meninggal dunia.
Akan Dibawa Pulang
Kepala Desa Kertosuko Sudarman memastikan bahwa Rusdi merupakan warganya. Rusdi saat ini pemuda putus sekolah.
"Rusdi memang warga saya. Kata keluarganya kemarin kataya ada di Bali, ternyata diketemukan berada di Stadion Kanjuruhan Malang,” tuturnya.
Untuk memastikan keberadaan Rusdi, kata Sudarman, dia bersama paman korban bersama sejumlah perangkat desa dan dibantu petugas dari Polres Probolinggo, tengah berupaya menjemput Rusdi, yang dikabarkan sudah dibawa ke RSJ Lawang.
"Rencananya apabila diperbolehkan oleh keluarganya akan dibawa pulang ke Porbolinggo untuk dirawat dan diobati," pungkasnya.
Advertisement