Liputan6.com, Jember - Sebanyak 18 perwakilan Badan Penanggulanan Bencana Daera (BPBD) Kabupaten dan Kota berkumpul di Jember, menjalani pendidikan dasar manajemen kebencanaan yang diinisiasi oleh BPBD Jember bersama Pusdiklat BNPB.
Pendidikan dan latihan ini dilaksanakan di Rembangan yang merupakan kawasan dataran tinggi di Kabupaten Jember. Latihan manajemen bencana ini bertujuan untuk membentuk masyarakat yang tangguh bencana.
Baca Juga
Unej Pastikan Gedung Tempat Mahasiswa Melompat Dilengkapi Pagar Pengaman, CCTV Rekam Korban Naik Sendiri
Mahasiswa Unej yang Tewas Melompat dari Lantai 8 Gedung Kampus Dikenal Pendiam, Kampus Pastikan Tak Ada Bullying
Kereta Panoramic Hadir di KA Mutiara Timur, Nikmati Pemandangan Alam Indah di Wilayah Tapal Kuda
“Ini adalah ikhtiar yang membawa keberkahan untuk masyarakat luas, karena Anda semua adalah garda terdepan keselamatan mereka ketika terjadi bencana,” kata Bupati Jember Hendy Siswanto, Selasa (18/10/2022).
Advertisement
Ia menyampaikan kebanggaannya terhadap para insan kebencanaan, yang telah banyak berkorban waktu dan tenaga demi keselamatan warga.
Jiwa sosial para insan kebencanaan sangat tinggi, mengabdikan dirinya untuk nusa dan bangsa.
“Di balik pendidikan ini, ada kemuliaan sedekah jariyah dimana dari setiap aksi para insan kebencanaan telah menyelamatkan warga, keselamatan ekonomi mereka, bagaimana pra dan pasca bencana,” sambungnya.
Hendy menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, terdapat 5 pilar penanggulangan bencana di antaranya dimana pertama BPBD harus terus membenahi diri dengan budaya kerja, siaga, antisipatif, reaponsif dan adaptif.
Kedua BPBD harus berorientasi pada pencegahan, ketiga infrastruktur dibangun untuk mengurangi resiko bencana harus ditingkatkan pemerintah masing-masing, keempat BNPB harus aktif untuk mengajak semua pihak mulai pusat hingga daerah agar semua pembangunan mengedepankan keselamatan dari bencana. Kemudian kelima menjunjung tinggi kearifan lokal masyarakat setempat