Sukses

Satu Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Wafat, Total Meninggal Jadi 133 Orang

Ia mengatakan, korban masuk ke RSSA Malang pada 2 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00. kondisinya saat itu sudah sangat kritis, tak sadarkan diri.

Liputan6.com, Surabaya - Andi Setiawan, salah satu korban tragedi Kanjuruhan, dinyatakan meninggal dunia pada Selasa 18 Oktober 2022 pukul 13.20, di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang. Korban mengalami gagal nafas akibat luka pada banyak tubuhnya.

Jenazah korban jiwa tragedi Kanjuruhan ini telah dibawa dari RSSA Malang ke rumah duka di Jalan Kolonel Sugiono III C, Kota Malang. Rencananya, akan dimakamkan sore ini juga di TPU setempat.

Dokter Eko Novianto, spesialis anestesi dan terapi intensif RSSA Malang, mengatakan korban tragedi Kanjuruhan itu meninggal dunia karena kekurangan oksigen yang disebabkan banyak trauma (luka) pada tubuhnya termasuk paru-parunya.

"Sejak masuk rumah sakit sudah ada penurunan kesadaran dan kondisi kritis. Siang ini dinyatakan meninggal dunia," kata Eko.

Ia mengatakan, korban masuk ke RSSA Malang pada 2 Oktober 2022 sekitar pukul 03.00. kondisinya saat itu sudah sangat kritis, tak sadarkan diri. Tubuhnya banyak luka seperti memar di paru, patah tulang iga dan paha kanan.

Selama 16 hari korban harus berjuang bertahan hidup dengan alat bantu pernapasan (ventilator) di ruang ICU RSSA Malang. Selama itu pula kondisinya tak stabil sehingga tim dokter tak bisa melakukan tindakan.

Eko menambahkan, karena kondisi tak stabil itu membuat tim dokter tak bisa melakukan operasi pada korban tragedi Kanjuruhan itu. Tndakan yang bisa diberikan hanya seperti pembersihan luka pada paha serta pemantauan selama di ICU.

2 dari 2 halaman

Tidak Stabil dan Kritis

"Kami pantau terus karena tak stabil dan kritis. Dengan keparahan itu maka korban meninggal," ujar Eko.

Kabar duka ini membuat daftar korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan bertambah. Sampai Selasa ini, jumlah korban meninggal dunia sudah tercatat ada sebanyak 133 jiwa.