Liputan6.com, Tuban - Sebanyak 119 calon kepala desa (cakades) di 47 desa di Kabupaten Tuban bertarung dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu fanatik berlebihan terhadap salah satu calon atau jagoannya.
“Insyaallah, semuanya berniat untuk membangun. Jadi tidak usah terlalu fanatik kepada salah satu calon," ujanya, Rabu (26/10/2022).
Advertisement
Dia menegaskan fanatisme membabi-buta harus mulai ditinggalkan untuk menjaga kedewasaan dalam berdemokrasi. Fanatik berlebihan ini bisa menimbulkan perpecahan setelah pemilihan selesai dan terpenting masyarakat menyadari tentang kebersamaan serta persaudaraan supaya tercipta kerukunan selama proses demokrasi.
“Ini adalah proses demokrasi, saatnya kita sudah menjadikan kedewasaan dalam berdemokrasi,” ungkap Lindra, panggilan akrab Bupati Tuban itu.
Menurutnya, siapapun yang menang dan kalah adalah kader-kader terbaik untuk memimpin di wilayahnya. Sehingga, dia berharap pesta demokrasi ini harus diambil nilai positifnya.
“Karena siapapun yang terpilih itu adalah sudah yang terbaik dalam proses demokrasi yang dilakukan di masyarakat,” tambah Ketua DPD Partai Golkar Tuban itu.
Selain itu, dia juga menjelaskan ada tiga desa masuk kategori rawan terjadi konflik saat pelaksanaan pilkades serentak. Kendati demikian, dia tidak mau menyebutkan secara spesifikasi nama desanya.
"Saya tidak usah menyebutkan desanya, sekitar ada tiga desa yang diidentifikasi berada di Kecamatan Plumpang, Jenu, dan Merakurak,” tegasnya.
Mantan Anggota DPRD Provinsi Jatim itu menjelaskan kerawanan tersebut dikarenakan adanya persaingan yang kuat antar calon untuk jadi kepala desa di pilkades serentak. Namun begitu, segala antisipasi telah dilakukan agar semuanya berjalan dengan baik dan aman.
“Semoga semua aman dan terkendali dengan baik. Dan siapapun yang terpilih adalah calon yang terbaik,” jelas kader Partai Golkar tersebut.
Pengamanan
Kapolres Tuban AKBP Rahman Wijaya menyatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap tiga desa yang terdeteksi masuk kategori rawan dengan menambah tenaga keamanan.
“Kita tambah personel agar semuanya aman, lancar dan kondusif,” terangnya.
Dia menerangkan secara keseluruhan wilayah Kabupaten Tuban masih aman karena semuanya saling membantu, bersinergi, dan mengingatkan. Sehingga, desa-desa yang masuk zona kuning bisa dikelola dengan baik agar jadi zona hijau atau daerah yang aman.
“Harapannya seluruh petugas, seluruh panitia, dan seluruh ASN, semuanya wajib menjaga netralitas dalam pelaksanaan pilkades serentak,” tambah AKBP Rahman panggilan akrab Kapolres Tuban.
Pengamanan dalam pelaksanaan pilkades serentak ini telah menyiagakan sekitar 1.500 personel gabungan dari anggota Polri, TNI, Satpol PP, Linmas, dan pasukan bantuan kendali operasi (BKO) Brimob Polda Jatim. Termasuk, menyiagakan beberapa personil dari polres jajaran seperti Polres Gresik, Lamongan, Jombang sampai Mojokerto.
"Sewaktu-waktu dibutuhkan, personil tersebut siap bergeser memback-up pengamanan pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Tuban,” terang AKBP Rahman.
Advertisement