Liputan6.com, Surabaya - Seorang narapidana (napi)Â di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kediri, tewas diduga menjadi korban pengeroyokan rekan-rekannya.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus itu. Sejumlah saksi sudah diperiksa guna mengungkap penyebab kasus tersebut.
"Benar kejadiannya Sabtu (29/10/2022). Korban dikeroyok teman sesama napi," katanya, Senin (31/10/2022), dikurip dari Antara.
Advertisement
Ia mengatakan, pihaknya telah menetapkan tiga orang narapidana sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang berujung pada tewasnya korban tersebut. Mereka juga diperiksa secara intensif terkait dengan kasus itu.
"Anggota telah melakukan penyelidikan dan keterangan saksi. Dan ini kami tetapkan tiga orang sebagai tersangka," kata dia.
Pihaknya juga belum bisa memberikan pernyataan lebih detail terkait dengan kasus itu sebab saat ini masih pemeriksaan para tersangka. Hal itu termasuk apakah tahanan mereka nanti bertambah, menjadi keputusan pengadilan.
Bagian Humas Lapas Kelas II A Kediri Anton Prabowo Wicaksono membenarkan jika ada napi yang tewas menjadi korban pengeroyokan. Korban berinisial M, warga Kabupaten Kediri.
Ia menjelaskan kejadian itu pada Sabtu (29/10) siang. Petugas yang rutin melakukan pemeriksaan ruangan dan saat itu suasana hening.
Namun, petugas menilai ada gerak gerik mencurigakan sehingga langsung menuju ke Blok B10, yang merupakan lokasi napi khusus narkoba. Di lokasi itu, ditemukan korban sudah dalam keadaan kritis.
Saat ditemukan, terdapat luka di bagian kepala, bahkan kepalanya benjol. Korban dibawa ke klinik di lapas kemudian dibawa lagi ke RS Bhayangkara, Kota Kediri. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.
"Korban ini mengalami luka di bagian kepala. Jadi, ada darah dan bengkak. Ia kami bawa ke RS Bhayangkara siang itu juga dan meninggal di rumah sakit," kata dia.
Pengawasan Intensif
Â
Pihaknya juga langsung koordinasi dengan Polres Kediri Kota terkait dengan kejadian itu. Dari hasil pemeriksaan awal, kejadian pengeroyokan itu berawal dari ejekan. Namun, soal apa dirinya belum tahu pasti.
Ia juga menambahkan saat ini pihak lapas lebih intensif lagi dalam melakukan pengawasan dengan memperketat penjagaan.
"Kami lebih perketat penjagaan. Ada CCTV yang terpasang di setiap blok. Untuk tindakan lapas, kami sudah serahkan ke polisi (kasus pengeroyokan hingga korban tewas)," kata Anton Prabowo Wicaksono.Â
Advertisement